14 Orang Tewas saat Dua Ledakan Bom di Kota Bamiyan Afghanistan

- 26 November 2020, 16:13 WIB
Ilustrasi kejadian setelah ledakan.
Ilustrasi kejadian setelah ledakan. /* /pexels/Flickr/


WARTA PONTIANAK - Peristiwa dua ledakan di pasar di Kota Bamiyan, Afghanistan tengah telah menewaskan 14 orang dan 45 lainnya menderita luka-luka pada hari Selasa 24 November 2020.

Zabardast Safai, Kepala Polisi Provinsi Eponim, itu mengatakan bahwa bahan peledak disembunyikan di sisi jalan di Bamiyan.

Bamiyan merupakan rumah bagi banyak anggota dari etnis minoritas Syiah Hazara.

Korban tewas 12 warga sipil, termasuk anak-anak, dan dua petugas polisi lalu lintas.

Menurut Kementerian Dalam Negeri, ledakan itu mengoyak pasar pada jam sibuk malam hari.

Baca Juga: Kedutaan Arab Saudi di Belanda Dihujani Tembakan usai Sehari Setelah Ledakan di Jeddah,

Juru bicara Tariq Arian seperti diberitakan Pikiran Rakyat Majalengka berjudul "Sedikitnya 14 Orang Tewas Akibat Dua Ledakan Bom di Kota Bamiyan Afghanistan" mengatakan dua bom menyebabkan ledakan di pasar yang ramai, dan menyebutnya kejahatan yang tidak bisa dimaafkan.

“Saat saya sampai di pasar, masih ada darah dan bagian tubuh dimana-dimana. Ledakan itu terjadi saat orang-orang sedang berbelanja,” kata warga setempat Anwar Saadatyar kepada AFP.

“Saya mengunjungi rumah sakit, saya melihat orang-orang menangis karena kerabat mereka yang tewas atau terluka dalam ledakan itu,” imbuhnya.

“Ada begitu banyak orang yang terluka sehingga dokter tidak tahu siapa yang harus dirawat lebih dahulu. Saya tidak akan pernah melupakan kejadian itu,” ucapnya menambahkan.

Bamiyan, merupakan tempat wisata terkenal di kalangan wisatawan lokal dan internasional.

Baca Juga: ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan di Kota Jeddah

Bamiyan telah lama dianggap sebagai salah satu sudut teraman di Afghanistan, karena lokasinya yang terpencil di pegunungan tengah.

Suku lokal yang dominan, Hazara, menentang Taliban yang membantai ribuan orang Hazara selama pemerintahan mereka.

Sebagian besar minoritas Syiah sering menjadi sasaran kelompok-kelompok seperti afiliasi ISIL (ISIS) di Afghanistan dan juga oleh Taliban pada 1990-an.

Di kota Kabul, Hazara telah melihat serangan berulang kali di lingkungan mereka.

Salah satunya termasuk serangan brutal di siang hari yang terjadi di ibu kota pada bulan Mei di bangsal bersalin rumah sakit yang menewaskan beberapa ibu.

Baca Juga: 4 Orang Terluka saat Sebuah Bom Meledak di Pemakaman Non Muslim di Jeddah

Hampir 6 ribu warga sipil Afghanistan tewas atau terluka dalam sembilan bulan pertama tahun ini.

Menurut PBB, hal dikarenakan pertempuran sengit antara pasukan pemerintah dan Taliban yang terus berlangsung meskipun ada upaya untuk perdamaian.

Lusinan negara mulai menjanjikan bantuan miliaran dolar untuk Afghanistan pada konferensi di Jenewa.

Hal itu diharapkan bisa melanjutkan negosiasi perdamaian yang dimulai antara pemerintah dan Taliban, dan mengakhiri perang selama hampir dua dekade. ***

Editor: Faisal Rizal

Sumber: pikiran rakyat majalengka


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x