Masif Propaganda Kudeta, Facebook Hapus Laman Utama Militer Myanmar

- 21 Februari 2021, 16:15 WIB
DEMO MYANMAR - Lebih dari 350 orang, termasuk dokter dan biksu, telah ditahan di Myanmar sejak kudeta militer pada 1 Februari.
DEMO MYANMAR - Lebih dari 350 orang, termasuk dokter dan biksu, telah ditahan di Myanmar sejak kudeta militer pada 1 Februari. /Nyein Chan Naing / EP/

WARTA PONTIANAK - Media sosial Facebook menghapus laman utama militer Myanmar berdasarkan aturan yang melarang hasutan kekerasan, sehari setelah dua pengunjuk rasa terbunuh ketika polisi melepaskan tembakan kepada para demonstran yang menentang kudeta 1 Februari.

"Sejalan dengan kebijakan global, kami telah menghapus Halaman Tim Informasi Berita Benar Tatmadaw dari Facebook karena pelanggaran berulang terhadap Standar Komunitas kami yang melarang hasutan kekerasan dan mengoordinasikan tindakan merugikan," kata seorang perwakilan Facebook dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Antara, Minggu 21 Februari 2021.

Militer Myanmar dikenal sebagai Tatmadaw. Halaman 'Berita Benar' tidak lagi tersedia di Facebook pada Minggu.

Baca Juga: Pengunjuk Rasa Tak Henti Berdemonstrasi Akibat Kudeta Militer Myanmar

Juru bicara militer Myanmar tidak menanggapi panggilan telepon Reuters untuk meminta komentar.

Sebelumnya, dua orang tewas di kota kedua Myanmar, Mandalay, Sabtu 20 Februari 2021, ketika polisi dan tentara menembaki pengunjuk rasa yang menentang penggulingan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Saat itu menjadi hari paling berdarah selama lebih dari dua minggu aksi demonstrasi.

Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Akan Jatuhkan Sanksi Atas Kudeta Militer Myanmar

Facebook dalam beberapa tahun terakhir telah terlibat dengan aktivis hak-hak sipil dan partai politik demokratis di Myanmar dan melawan militer setelah mendapat kecaman internasional yang keras karena gagal menahan kampanye kebencian daring.

Pada 2018, media sosial itu melarang panglima militer Min Aung Hlaing yang sekarang berkuasa dan 19 perwira serta organisasi senior lainnya, serta menghapus ratusan halaman dan akun yang dijalankan oleh anggota militer untuk perilaku tidak autentik yang terkoordinasi.

Baca Juga: Massa Penentang Kudeta Militer Myanmar Tak Goyah Gelar Aksi Walau Dilarang

Menjelang pemilihan umum pada November 2020, Facebook mengumumkan telah menghapus jaringan 70 akun palsu dan laman yang dioperasikan oleh anggota militer yang telah mengunggah konten positif tentang tentara atau kritik terhadap Suu Kyi dan partainya.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x