Imigrasi Malaysia Deportasi 1.089 Warga Negara Myanmar

- 25 Februari 2021, 13:27 WIB
Bendera Malaysia
Bendera Malaysia /Pixabay

Direktur Eksekutif Amnesty International Malaysia Katrina Jorene Maliamauv sebelumnya mengatakan bahwa pengadilan akan mendengarkan bandingnya pada hari Rabu dan mendesak Malaysia untuk memberikan akses UNHCR ke kelompok tersebut untuk memverifikasi klaim suaka.

"Pemerintah harus menghormati perintah pengadilan dan memastikan tidak satu pun dari 1.200 orang yang dideportasi hari ini," katanya dalam pernyataan menyusul putusan pengadilan.

Kedua organisasi tersebut sebelumnya mengatakan bahwa mengirim kelompok itu ke Myanmar, di mana militer merebut kekuasaan pada 1 Februari adalah "tindakan kejam yang melanggar prinsip non-refoulement internasional".

Tham Hui Ying, direktur eksekutif Asylum Access, mengatakan bahwa mengembalikan anak-anak tersebut akan melanggar komitmen Malaysia berdasarkan Konvensi Hak Anak, dan Undang-Undang Anaknya sendiri yang "dengan jelas menyatakan tanggung jawab pemerintah untuk melindungi anak".

Myanmar telah diguncang oleh protes massa yang menyerukan pemulihan demokrasi sejak militer menguasai negara itu dan menahan para pemimpin terpilih termasuk Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint. Malaysia termasuk di antara sedikit negara di kawasan ini yang mengungkapkan keprihatinan tentang langkah militer tersebut.

"Saat dunia mengutuk kekerasan politik di Myanmar, kami terkejut melihat bahwa pemerintah Malaysia malah memilih untuk mengirim 1.200 orang ke situasi yang memburuk dengan cepat," kata Amnesty and Asylum Access.

'Perluas perlindungan'
Amnesty International juga mengirimkan surat banding kepada Perdana Menteri Muhyiddin Yassin pada hari Selasa, menekankan skala "oposisi publik" terhadap rencana deportasi tersebut. Dikatakan telah menerima lebih dari 1.000 surat yang menyerukan Malaysia untuk menghentikan pencopotan itu.

Baca Juga: AS Tangkap Istri Mantan Pemimpin Kartel Meksiko El Chapo Atas Tuduhan Narkoba

Malaysia adalah rumah bagi jutaan migran dari seluruh wilayah - baik berdokumen maupun tidak - yang sering bekerja dalam jenis pekerjaan dengan bayaran rendah yang tidak ingin dilakukan oleh orang Malaysia.

Ada juga hampir 180.000 pengungsi dan pencari suaka, menurut UNHCR, badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sebagian besar berasal dari Myanmar, termasuk 102.250 Rohingya, serta puluhan ribu dari kelompok etnis minoritas lainnya yang melarikan diri dari konflik di tanah air mereka.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah