Hujan Lebat di Australia Mengakibatkan Banjir Terburuk dalam Setengah Abad

- 21 Maret 2021, 15:23 WIB
Ilustrasi: Hujan lebat di Australia
Ilustrasi: Hujan lebat di Australia /Simon/ Pixabay/Pixabay

WARTA PONTIANAK – Hujan deras di sepanjang pantai timur Australia selama akhir pekan mengakibatkan banjir terparah dalam 50 tahun terakhir di beberapa daerah.

Dikabarkan oleh pihak berwenang pada Minggu 21 Maret 2021, ribuan orang mengungsi setelah banjir merusak ratusan rumah.

Perdana Menteri New South Wales (NSW), Gladys Berejiklian mengatakan, hujan lebat di seluruh negara bagian terpadat di Australia dengan 8 juta orang, banjir ini lebih buruk dari perkiraan semula, terutama untuk daerah dataran rendah di barat laut Sydney.

"Kemarin, kami berharap ini hanya akan menjadi banjir terparah dalam 20 tahun, sekarang ini terlihat seperti banjir dalam 50 tahun," kata Berejiklian dalam sebuah briefing yang disiarkan televisi.

Orang-orang di bagian barat laut Sydney diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka di tengah malam karena arus air yang deras menyebabkan kerusakan yang meluas.

Baca Juga: Warga Diminta Waspada Hari Ini dan Besok, Prakiraan Cuaca BMKG Pontianak : Angin Kencang dan Hujan Deras

Berejiklian mengatakan, 4.000 orang petugas telah diminta untuk melakukan evakuasi.

Di Televisi dan media sosial menyiarkan air mengalir deras dari rumah-rumah, jalan ambruk, pohon patah dan infrastruktur jalan rusak. Layanan darurat memperkirakan jumlah total rumah yang rusak akibat banjir menjadi “ratusan”.

Beberapa jalan utama ditutup di seluruh negara bagian, sementara banyak sekolah membatalkan pembelajaran pada hari Senin.

Dikutip dari Reuters, Banjir ini sangat kontras mengingat kebakaran hutan dahsyat yang melanda Australia pada akhir 2019 dan awal 2020, ketika hampir 7% tanah di New South Wales hangus.

Baca Juga: Alhamdulliah, Hari Ini Pontianak Diguyur Hujan

Risiko banjir dan peringatan evakuasi diberlakukan untuk sekitar 13 wilayah di NSW, termasuk Hunter, salah satu kawasan penghasil anggur terbesar di Australia.

Beberapa bendungan, termasuk Warragamba, pemasok air utama Sydney, jebol dan menyebabkan permukaan air sungai melonjak drastis.

Ahli meteorologi mengatakan hujan akan terus turun, dan beberapa daerah diperkirakan akan turun hujan hingga 200 milimeter (7,9 inci).

Baca Juga: Tata Cara Salat Memohon Hujan Lengkap dari Takbir Sampai Doa

Petugas darurat penanganan banjir telah menanggapi sekitar 6.000 panggilan untuk bantuan sejak dimulainya hujan pada hari Kamis, 18 Maret 2021.

Termasuk hampir 700 permohonan langsung segera diselamatkan dari banjir yang menerjang rumah mereka.

Cuaca ekstrem juga mempengaruhi pengiriman vaksin Covid-19 oleh pemerintah Australia ke seluruh NSW, banjir juga menggagalkan rencana negara untuk memberikan dosis pertama kepada hampir 6 juta orang selama beberapa minggu ke depan.

Baca Juga: Diguyur Hujan Berturut-turut, Sejumlah Sekolah dan Rumah di Bengkayang Terendam Banjir

"Kami harus menunggu dan melihat apa yang terjadi dengan cuaca dalam beberapa hari mendatang," kata Penjabat Kepala Medis Australia Michael Kidd.***

Editor: Yuniardi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah