Cokelat Berusia 121 Tahun dari Ratu Victoria untuk Pasukan Inggris yang Berperang Ditemukan Masih Utuh

- 1 April 2021, 12:47 WIB
Ilustrasi Coklat
Ilustrasi Coklat /StockSnap / Pixabay/

WARTA PONTIANAK - Sebatang cokelat berusia 121 tahun berhasil ditemukan di tempat kaleng aslinya di loteng rumah bangsawan Inggris.

Baca Juga: 3000 Warga Myanmar Kabur ke Perbatasan, Perdana Menteri Thailand : Kami Siap Melindungi!

Coklat yang dikabarkan sengaja dipesan oleh Ratu Victoria itu adalah untuk pasukan Inggris yang bertempur di Afrika Selatan.

Cokelat itu milik bangsawan Inggris yakni Sir Henry Edward Paston-Bedingfield yang bertempur dalam Perang Boer Kedua, dan coklat itu ditemukan dalam kotak topi baja di rumah leluhur keluarganya, Oxburgh Hall yang berusia 500 tahun di Norfolk, Inggris timur.

"Meskipun kau takkan mau memakannya sebagai camilan Paskah, ini adalah penemuan yang luar biasa," kata Anna Forrest, Kurator Warisan Budaya di National Trust, sebuah badan amal yang mengelola Oxburgh Hall.

Baca Juga: Dubes Inggris sebut Pasukan Myanmar Telah Permalukan Diri Sendiri

Tutup dari kaleng cokelat itu dihiasi tulisan tangan Ratu Victoria, "Saya ucapkan selamat tahun baru" dan tulisan "Afrika Selatan 1900", serta potret ratu.

National Trust mengatakan pihaknya yakin Henry menyimpan topi baja dan cokelat sebagai tanda mata dari partisipasinya dalam perang. Barang-barang itu ditemukan di antara barang-barang putrinya Frances Greathead setelah kematiannya pada usia 100 tahun pada tahun 2020 silam

Perang Boer Kedua, dari tahun 1899 dan 1902, terjadi antara pasukan Inggris dan pasukan dari dua negara independen Afrika Selatan.

Victoria mengirim 100.000 batang cokelat masing-masing seberat 226 gram untuk meningkatkan semangat pasukan di sana.

Baca Juga: Seorang Anak Bawah Umur Diperkosa 9 Remaja di Rumah Kosong

Tiga produsen cokelat utama Inggris pada saat itu, Cadbury, Fry dan Rowntree, dijalankan oleh Quaker yang menentang perang, jadi mereka menolak untuk menerima pembayaran atas pesanan itu dan mengemas cokelat dalam kaleng tanpa merek.

Namun, ratu bersikeras tentara Inggris harus tahu bahwa makanan mereka datang dari kampung halaman, produsen mengalah dan memberi merek pada sebagian coklat, meskipun bukan di kalengnya.

Baca Juga: Catat! Kamis Pukul 15.00 WIB Pendaftaran UTBK Resmi Ditutup

Sebagian kaleng itu masih bisa ditemukan sampai sekarang, kata National Trust, tapi jarang untuk bisa melacak pemilik aslinya, dan lebih jarang lagi menemukan kaleng yang cokelatnya masih utuh tersimpan, karena sebagian besar penerima menyantap jatah mereka.***

Editor: Faisal Rizal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah