Amerika Serikat Mengutuk Tindakan Junta Militer Myanmar Blokir Internet

- 3 April 2021, 14:18 WIB
Ilustrasi: Junta Myanmar blokir internet
Ilustrasi: Junta Myanmar blokir internet /Peggy und Marco Lachmann-Anke /Pixabay

WARTA PONTIANAK – Amerika Serikat (AS) mengutuk keras tindakan Junta militer yang menutup akses internet untuk warga Myanmar.

"Kami berharap mereka tidak akan membungkam suara rakyat," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jalina Porter, dalam sebuah pengarahan.

Porter mengatakan penutupan juga akan berdampak pada orang-orang yang menggunakan internet untuk mendapatkan keuntungan dari program kesehatan online di Myanmar.

Pasukan keamanan telah menangkap banyak tersangka penentang kudeta dan mereka menahan para tersangka tersebut.

Portal baru Myanmar Now melaporkan, pada hari Jumat 2 April 2021 bahwa lima wanita yang berbicara dengan kru berita yang berkunjung di jalan-jalan Yangon minggu ini telah dibawa pergi oleh petugas keamanan.

Baca Juga: Junta Myanmar Blokir Internet, Jumlah Korban Tewas Mencapai 550 Orang

Secara terpisah, satu orang ditembak dan terluka dalam serangan di kota kedua Mandalay pada Jumat malam, dikabarkan kantor berita Mizzima.

Kudeta juga telah menghidupkan kembali perang lama dengan pasukan etnis minoritas yang mencari otonomi di utara dan timur Myanmar.

Dikutip Warta Pontianak dari Reuters, kelompok pemberontak tertua di Myanmar, Persatuan Nasional Karen (KNU), telah menyaksikan serangan udara militer pertama terhadap pasukannya dalam lebih dari 20 tahun sejak KNU mengumumkan dukungannya untuk gerakan pro-demokrasi.

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x