Network
WARTA PONTIANAK - Presiden baru Amerika Serikat (AS), Joe Biden telah mengeluarkan perintah eksekutif pada Kamis 15 April 2021, yang memberi otorisasi kepada pemerintah AS untuk memberikan sanksi kepada sektor manapun dari ekonomi Rusia.
Dikutip Warta Pontianak dari Reuters, AS juga menggunakannya untuk membatasi kemampuan Rusia untuk mengeluarkan utang negara dan juga menghukum Rusia karena telah mencampuri pemilihan AS 2020, kata pejabat senior pemerintahan Biden.
Para pejabat mengatakan, Biden akan melarang lembaga keuangan AS mengambil bagian dalam pasar utama untuk obligasi pemerintah Rusia berdenominasi rubel mulai 14 Juni 2021.
Baca Juga: Joe Biden Ucapkan Salam Ramadhan 2021 kepada Muslim AS dan Dunia Sembari Kutip Ayat Alquran
Langkah terbaru yang dilakukan Biden adalah bagian dari sanksi yang lebih luas yang telah diumumkan Gedung Putih untuk membuat Rusia membayar tindakannya yang telah "memfitnah" serta campur tangan dalam pemilu AS.
Tidak hanya itu, dikabarkan oleh pemerintah AS, Rusia juga telah melakukan peretasan dunia maya, penggunaan senjata kimia, dan bocorkan laporan kepada Taliban yang merupakan militan bersenjata yang bersedia membunuh tentara AS di Afghanistan.
Di antara sanksi yang telah diumumkan terdapat daftar hitam sekitar 30 entitas serta perintah yang mengusir sekitar 10 pejabat Rusia dari Amerika Serikat, kata salah seorang yang mengetahui masalah tersebut.
Dikabarkan, Rusia telah menyangkal tentang isu ikut campur dalam pemilihan AS, mengatur peretasan dunia maya yang menggunakan perusahaan teknologi AS SolarWinds Corp bertujuan menembus jaringan pemerintah AS, dan menggunakan agen saraf untuk meracuni kritikus Kremlin Alexei Navalny.
Baca Juga: Aksi Penembakan Secara Brutal Marak di AS, Ini Langkah Joe Biden
