Network
WARTA PONTIANAK - Rusia telah memerintahkan tujuh diplomat dari tiga negara Baltik dan Slovakia untuk meninggalkan negara itu sebagai tanggapan balasan atas pengusiran utusan Rusia oleh pemerintah mereka sendiri.
Baca Juga: Rekam dan Ejek Polisi Korban Kecelakaan Melalui Video, Pria Ini Dijatuhi Hukuman Penjara
Kementerian Luar Negeri Rusia pada Rabu memberi waktu satu minggu kepada tiga diplomat dari Slovakia, dua dari Lithuania, satu dari Estonia dan satu lagi dari Latvia untuk meninggalkan Rusia.
Tindakan Moskow menandai eskalasi terbaru dari kejatuhan diplomatik serius antara Rusia dan beberapa negara Uni Eropa yang dimulai awal bulan ini ketika Republik Ceko mengusir 18 diplomat Rusia atas dugaan keterlibatan mata-mata Rusia dalam ledakan gudang amunisi besar-besaran pada tahun 2014.
Kedua tersangka yang disebutkan oleh Praha sehubungan dengan ledakan tersebut, yang dikenal dengan nama alias Ruslan Boshirov dan Alexander Petrov, telah dilaporkan sebagai bagian dari Unit 29155 elit dari dinas intelijen militer GRU Rusia.
Baca Juga: Akhirnya Pelayanan Penerbangan Jakarta-Wuhan Kembali Dibuka
Moskow, bagaimanapun, membantah memainkan peran apa pun dalam ledakan itu.
Pekan lalu, Slovakia mengusir tiga diplomat Rusia untuk menunjukkan solidaritas dengan Ceko. Lithuania juga mengusir dua diplomat Rusia dan Estonia dan Latvia masing-masing memerintahkan satu pekerja kedutaan Rusia keluar.
Estonia, Latvia, dan Lituania, semua bekas republik Soviet, memisahkan diri dari Uni Soviet sekitar 30 tahun yang lalu dan bergabung dengan NATO dan UE pada tahun 2004. Mereka termasuk di antara pengkritik Kremlin yang paling keras.
Baca Juga: Survei Arab Barometer Tempatkan Edrogan Sebagai Pemimpin Terpopuler di Timur Tengah dan Afrika Utara
