"Saya mendengar suara tembakan dan meriam, kemudian, penduduk desa melarikan diri. Kami bahkan tidak bisa mengemas pakaian kami. Beberapa bahkan lupa tas mereka dan melarikan diri. Beberapa orang lupa membawa anak-anak mereka."
Baca Juga: China dan Myanmar Pegang Rekor Terburuk dalam Kasus Pelanggaran Kebebasan Beragama
Anak-anak, ibu, dan lansia Thailand termasuk di antara mereka yang dievakuasi oleh pihak berwenang dari rumah mereka dan ada beberapa orang berlindung di sekolah setempat.
Relawan mengatakan bahwa mereka telah menyiapkan makanan untuk 450 orang tetapi konflik di perbatasan telah membuat banyak penduduk Thailand khawatir akan keselamatan mereka.
"Saya takut, penduduk desa juga takut, mereka mendengar suara pertempuran membuat mereka ketakutan," kata Supranee Jaikum, 36 tahun, seorang relawan dan pegawai di Administrasi Administrasi Kecamatan Mae Sam Laep.
Baca Juga: Militer Myanmar Secara Brutal Menabrak Pemimpin Kampanye Anti Kudeta dan Menangkapnya
Masyarakat di perbatasan Thailand dan Myanmar membayangkan banyak kemungkinan kecelakaan, termasuk pecahan bom dan peluru.***