Mengerikan! India Krisis Oksigen, Vaksin Habis dan Rumah Sakit Terbakar akibat Tsunami Covid-19

- 4 Mei 2021, 10:34 WIB
Ilustrasi penyebaran Covid-19 di India. Peneliti University of Southampton Inggris Michael Head menuturkan banyaknya acara memicu lonjakan Covid-19 India.
Ilustrasi penyebaran Covid-19 di India. Peneliti University of Southampton Inggris Michael Head menuturkan banyaknya acara memicu lonjakan Covid-19 India. /Pixabay/Geralt

WARTA PONTIANAK - Penambahan 401.993 kasus positif Covid-19 tercatat terjadi di India dalam sehari pada Sabtu 1 Mei 2021. Kondisi tersebut menjadikan India sebagai negara pertama di dunia dengan penambahan kasus terbanyak.

Tidak hanya itu, berikut rangkuman bencana yang menimpa India di tahun 2021

Tsunami Covid-19 Tembus 401.993 kasus sehari

Dilansir dari Reuters, total orang yang sudah terinfeksi sejak dimulainya pandemi telah mencapai 19,93 juta di India, kini masih sangat tinggi dengan jumlah 368.147 kasus baru selama 24 jam terakhir pada Selasa 4 Mei 2021.

Baca Juga: Jerman Bobol Situs Pornografi Anak Dengan 400.000 Pengguna Terdaftar

Sementara itu, data kementerian kesehatan menunjukkan, jumlah kematian naik 3.417 menjadi 218.959. Sedikitnya 3,4 juta orang saat ini sedang dirawat.

Berikut daftar musibah dan ketegangan yang terjadi di India selama tsunami Covid-19 melanda negara dengan penduduk terbesar kedua di dunia tersebut.

Krisis Oksigen

Selama seminggu terakhir, New Delhi dan banyak daerah lain di India telah kekurangan pasokan oksigen di rumah sakit. Antrean untuk mendapat tabung oksigen menular di setiap rumah sakit. Bahkan ambulans dan perawat harus menunggu berjam-jam untuk dapat mengisi ulang silinder oksigen.

Baca Juga: Setelah Australia, Taiwan Juga Keluarkan Larangan Terbang dari dan ke India

Rumah Sakit kebakaran

Ketika India berjibaku dengan krisis oksigen dan tempat tidur, terjadi kebakaran di bangsal Covid-19 Rumah Sakit Kesejahteraan di Bharuch, Gujarat, pada Sabtu pagi.

Vaksin Habis

Pemerintah India memutuskan untuk memperluas program vaksinasi mencakup warga berusia di atas 18 tahun, yang jumlah populasinya mencapai 600 juta orang. Pemerintah juga berupaya membuka pusat vaksinasi untuk semua orang dewasa. Permasalahannya adalah keterbatasan stok vaksin, sehingga hanya segelintir pendaftar yang berhasil menerima suntikkan.***

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah