Kuala Lumpur Seperti Kota Mati sejak Lockdown Secara Nasional Hari Ini

- 2 Juni 2021, 21:09 WIB
Kuala Lumpur Seperti Kota Mati sejak Lockdown Secara Nasional Hari Ini
Kuala Lumpur Seperti Kota Mati sejak Lockdown Secara Nasional Hari Ini /Tangkapan layar Instagram @malaysiakini

WARTA PONTIANAK - Mulai hari ini, Rabu 1 Juni 2021 hingga 14 Juni 2021, Negara Malaysia melakukan kebijakan lockdown nasional.

Baca Juga: Kapuas Hulu Miliki Sirkuit Grasstrack Standar Nasional di Perbatasan Indonesia dan Malaysia

Terpantau, pos pemeriksaan polisi di persimpangan jalan di sekitar ibu kota Kuala Lumpur saat pihak berwajib berjuang keras mengendalikan gelombang virus Covid-19 yang telah mencapai rekor tertinggi dalam beberapa pekan terakhir.

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin menyebutnya lockdown total, walaupun layanan penting diizinkan dan beberapa pabrik dapat beroperasi dengan tenaga kerja yang berkurang.

Untuk diketahui, wabah terbaru lebih parah, dimana sebagian karena varian Covid-19 yang sangat menular, yang menekan layanan kesehatan negara. Banyak warga Malaysia yang menganggap lockdown terlambat.

Baca Juga: Malaysia Minta PBB Paksa Israel Hentikan Kekerasan

"Bagi saya, lockdown seharusnya dilakukan selama Ramadan ketika kasusnya lebih sedikit dan orang tidak banyak bergerak," ungkap salah seorang warga Malaysia, dilansir dari program tayangan Presisi Petang TV Radio Polri, Rabu (2/6/2021).

Saat ini, Kuala Lumpur bak kota mati pada hari pertama lockdown. Lalu lintas tampak lebih lengang di beberapa bagian ibu kota yang sering macet dengan mobil-mobil bergerak dengan lancar di sekitar Menara Kembar Petronas 88 lantai.

Aktivitas kendaraan di jalan turun sekitar 70 persen pada hari pertama lockdown pada Selasa 31 Mei 2021, demikian Menteri Dalam Negeri Datuk Seri Hamzah Zainudin.

Sebelumnya, Negeri Jiran pada Senin 30 Mei 2021 mengumumkan paket stimulus tambahan 40 miliar ringgit (Rp138,3 triliun) menjelang lockdown.

Bahkan Menteri Keuangan Malaysia memperingatkan pada hari Selasa bahwa perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 6 peresn -7,5 persen mungkin harus direvisi turun karena lockdown baru.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x