Baca Juga: Warga Palestina Turun ke Jalan Rayakan Kesepakatan Gencatan Senjata
Di bawah perjanjian perdamaian sementara yang ditandatangani pada 1990-an, PA memiliki otonomi terbatas di kantong-kantong yang tersebar yang bersama-sama membentuk sekitar 40 persen dari Tepi Barat yang diduduki. Israel memiliki otoritas keamanan menyeluruh di Tepi Barat dan secara rutin melakukan serangan penangkapan di kota-kota Palestina dan kota-kota yang dikelola oleh PA.
Di bawah perjanjian Oslo 1993, PA berkewajiban untuk berbagi informasi dengan Israel tentang setiap perlawanan bersenjata terhadap pendudukan Israel dalam praktik yang dikenal sebagai "koordinasi keamanan", yang sempat ditangguhkan tahun lalu setelah rencana Israel untuk mencaplok Tepi Barat yang diduduki.
Hamas, yang memerintah Jalur Gaza, telah mengkritik PA atas apa yang disebut "koordinasi keamanan". Banyak anggota Hamas telah ditangkap karena kerja sama PA dengan otoritas Israel.
Pasukan Israel sering melakukan serangan penangkapan di Tepi Barat yang diduduki. Pada tanggal 25 Mei, pasukan Israel membunuh seorang Palestina dalam satu serangan semacam itu di dekat Ramallah.
Media Palestina melaporkan bahwa, setelah penarikan pasukan Israel dari Jenin, Israel mengerahkan bala bantuan di pintu masuk utara ke kota Palestina.
Insiden itu terjadi beberapa minggu setelah perdamaian yang rapuh disepakati menyusul perang 11 hari Israel di Gaza yang terkepung menewaskan lebih dari 250 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak.
Baca Juga: Selain Pasang Badan, China Juga Bantu Warga Palestina Korban Kebiadaban Israel
Sedikitnya 12 orang tewas di Israel dalam serangan roket yang dilakukan oleh faksi bersenjata Palestina.***