Network
WARTA PONTIANAK - Ribuan orang di Bosnia dan Herzegovina telah berkumpul untuk memperingati pembantaian Srebrenica 1995, satu-satunya genosida yang diakui di Eropa sejak Perang Dunia II, dan menguburkan 19 korban yang baru diidentifikasi.
Eksekusi oleh pasukan Serbia terhadap lebih dari 8.000 Muslim Bosnia, kebanyakan dari mereka laki-laki dan anak laki-laki, diperingati dalam serangkaian acara pada hari Minggu, diikuti dengan pemakaman kembali para korban yang jasadnya ditemukan di kuburan massal dan baru-baru ini diidentifikasi melalui analisis DNA.
Dua puluh enam tahun setelah mereka dibunuh, 16 pria, dua remaja laki-laki dan seorang wanita akan dimakamkan di pemakaman peringatan di pintu masuk ke kota timur, bergabung dengan lebih dari 6.600 korban pembantaian lainnya yang sudah dimakamkan kembali di sana.
Baca Juga: Mulai Besok, Singapura Batasi Secara Ketat Wisatawan dari Indonesia
Korban yang baru diidentifikasi diberi pemakaman bermartabat setiap tahun pada 11 Juli — peringatan hari pembunuhan dimulai pada 1995.
“Begitu saya bangun dan minum kopi, saya datang untuk mengunjungi makam suami saya dan saudaranya, untuk berdoa,” Kadefa Rizvanovic, yang kehilangan 20 kerabat laki-laki dalam pembantaian dan masih belum menemukan sisa-sisa semuanya. dari mereka, kata kantor berita The Associated Press.
“Paman dari pihak ayah dan ibu saya juga dimakamkan di sini. Saya berdoa untuk mereka dan untuk semua korban Srebrenica,” tambahnya.
Tarik Durmisevic dari Al Jazeera, melaporkan dari Srebrenica, mengatakan sekitar 6.700 korban telah dimakamkan di pemakaman peringatan.
“Sekitar 1.000 lebih sisa sebagian telah diidentifikasi, tetapi keluarga korban enggan mengubur mereka karena mereka berharap menemukan lebih banyak sisa,” katanya, seraya menambahkan bahwa sekitar 1.000 korban lainnya masih dianggap hilang.
Baca Juga: Brunei Bersih Covid-19 Sejak 428 Hari Terakhir, Sultan Bolkiah Dorong Rakyatnya Dzikir dan Tadarus
