WARTA PONTIANAK - Otoritas Haiti mengungkapkan, Jovenel Moise yang tewas ditembak mati sempat disiksa terlebih dahulu, sebelum akhirnya dibunuh secara tragis.
Aksi keji pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise sendiri melibatkan setidaknya 28 pelaku pembunuhan. Dua diantaranya adalah warga Amerika Serikat (AS) keturunan Haiti dan kesemua sisanya adalah warga negara Kolombia.
Namun, sebelumnya pejabat setempat menyebut, empat orang tersangka dinyatakan tewas.
Sebelum terbunuh, Jovenel Moise dianiaya di kamarnya. Sementara putra dan staf di pemerintahannya dibungkam secara paksa oleh para pelaku pembunuhan.
Beruntung, putri Presiden Haiti tersebut dapat lari menyelamatkan dirinya guna mencari pertolongan.
Dilansir dari surat kabar Le Nouvelliste, salah satu Hakim Investigasi di Haiti Carl Henry Destyn menyebut, hasil autopsi membeberkan bahwa Jovenel Moise mengalami patah tulang pada bagian lengan dan kaki kanannya.
Sementara, Duta Besar Haiti untuk AS Bocchit Edmond menyebut, pelaku pembunuhan, yakni kedua warga AS yang sudah teridentifikasi adalah sebagai komando dan pembunuh profesional yang telah terlatih.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Doakan Timnas Inggris Menang di Euro 2020 Melawan Italia