Militer Suriah Lancarkan Serangan ke Provinsi Idlib, Sejumlah Warga Sipil Tewas

- 9 September 2021, 17:29 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Pixabay/

Kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang sebelumnya berafiliasi dengan al-Qaeda, dan Front Pembebasan Nasional (NLF) menguasai sebagian besar provinsi Idlib, wilayah terakhir yang dikuasai pemberontak di Suriah.

Gencatan senjata antara pemberontak dan pasukan pemerintah sebagian besar telah diadakan di kawasan itu sejak 2020 lalui dan di bawah pengawasan Rusia dan Turki.

Gencatan senjata mengakhiri operasi militer skala besar yang membuat pasukan pemerintah menguasai kota-kota strategis di selatan Idlib dan jalan raya Internasional M5 serta menggusur hampir satu juta warga sipil yang melarikan diri ke utara provinsi.

Bagi Albam, yang mengungsi pada tahun 2020 dari kota Maarat al-Numan, selatan Idlib, serangan terbaru tampaknya ditujukan untuk menggusur warga sipil.

Baca Juga: Mahkamah Agung Brasil Tegaskan Pengadilan Tinggi Tidak akan Tolerir Ancaman

Dia mengatakan, takut kemungkinan eskalasi militer di daerah itu, mirip dengan eskalasi sebelumnya yang menyebabkan pemerintah merebut kembali wilayah tersebut.

Pasukan pemerintah Suriah telah dituding menargetkan fasilitas umum termasuk sekolah, rumah sakit dan kamp untuk orang-orang terlantar selama perang selama satu dekade di Suriah.

Juru bicara FNL Kapten Naji Mustafa mengatakan, pasukan pemberontak dalam siaga tinggi untuk serangan lebih lanjut.

“Kami siap untuk semua opsi, atau kemungkinan eskalasi oleh pasukan rezim dan sekutu Rusia dan Irannya. Menanggapi pelanggaran gencatan senjata berulang, hari ini, kami menargetkan pasukan rezim dan sekutu yang dikerahkan di Idlib timur dan selatan, dan kami mencapai korban langsung di barisan mereka,” ujarnya.***

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x