Network
WARTA PONTIANAK - Juara tinju internasional Manny Pacquiao telah secara resmi mengajukan pencalonannya sebagai presiden Filipina, saat negara itu memulai musim pemilihannya.
Saat ia mengajukan surat-suratnya untuk presiden pada hari Jumat, Pacquiao muncul mengejutkan di menit-menit terakhir, menunjuk mantan Walikota Manila dan anggota DPR saat ini Lito Atienza sebagai pasangannya untuk wakil presiden.
Kedua pasangan calon didampingi pasangan masing-masing saat mengajukan pencalonan.
Musim pemilu Filipina sering dibandingkan dengan festival jalanan yang berlangsung selama berbulan-bulan, dan meskipun ada pandemi COVID-19, para pendukung kandidat yang berbeda turun ke jalan pada Jumat pagi untuk menunjukkan dukungan mereka dengan mengibarkan bendera dan membawa spanduk kampanye.
Baca Juga: 47 Orang Tewas saat Pesawat Angkatan Laut Terjatuh di Filipina
Proses pendaftaran selama seminggu, yang akan berlangsung hingga 8 Oktober, diharapkan menarik puluhan ribu kandidat, yang akan mengajukan lebih dari 18.000 posisi secara nasional dari presiden hingga anggota dewan kota.
Pengganti Presiden Rodrigo Duterte, yang secara konstitusional dilarang mencalonkan diri untuk masa jabatan enam tahun kedua, akan dipilih dalam pemungutan suara 9 Mei 2022 yang diperkirakan akan menarik lebih dari 64 juta pemilih yang memenuhi syarat.
Dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, Duterte telah mengumumkan bahwa dia akan mencalonkan diri sebagai wakil presiden. Juru bicaranya Harry Roque mengatakan presiden telah menandatangani sertifikat pencalonannya, meskipun ada spekulasi bahwa dia bisa mundur nanti. Pesaing masih bisa diganti hingga pertengahan November.
Sejauh ini, hanya tiga kandidat yang menyatakan niat mereka untuk mencalonkan diri sebagai presiden, yang paling terkenal adalah Pacquiao, senator yang minggu ini menggantung sarung tinjunya untuk memusatkan perhatiannya pada perjuangan untuk menjadi presiden.
Baca Juga: Filipina Mulai Evakuasi Ribuan Warganya saat Gunung Taal Berstatus Waspada
Pacquiao berasal dari partai berkuasa PDP-Laban, yang dipimpin oleh Duterte. Namun karena keretakan politik mereka, juara tinju mencalonkan diri sebagai presiden di bawah partai regional. Namun, itu masih membuat partai yang berkuasa terpecah menjadi dua faksi.
