Bin Laden kemudian diusir di bawah tekanan dari Amerika Serikat setelah Washington menempatkan Sudan dalam daftar "negara sponsor terorisme".
AS akhirnya menghapus Sudan dari daftar hitamnya Desember lalu, setelah Sudan setuju untuk menormalkan hubungan dengan Israel.
Kehadiran sel-sel kelompok bersenjata merupakan salah satu tantangan yang dihadapi negara itu karena sedang melalui transisi yang sulit menuju pemerintahan demokratis yang dipimpin sipil setelah penggulingan mantan Presiden Omar al-Bashir pada tahun 2019.
Ketegangan antara militer dan kelompok sipil, yang terlibat dalam kesepakatan pembagian kekuasaan hingga pemilihan umum tahun 2023, mencapai titik terendah bulan lalu menyusul upaya kudeta yang para pejabat menyalahkan tentara yang setia kepada pemerintah sebelumnya.
Baca Juga: Kisah Pemimpin ISIS Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurashi yang Pernah Jadi Informan AS
Setelah perebutan kekuasaan yang gagal, para pejabat sipil menuduh para pemimpin militer melampaui batas-batas mereka, sementara para jenderal mengkritik manajemen sipil atas proses ekonomi dan politik, dengan mengatakan bahwa pasukan mereka diabaikan dan tidak dihargai.***