Tim Medis di AS Transplantasi Jantung Babi ke Manusia untuk Selamatkan Nyawa Pasien

- 11 Januari 2022, 10:05 WIB
Tim Medis di AS Transplantasi Jantung Babi ke Manusia untuk Selamatkan Nyawa Pasien
Tim Medis di AS Transplantasi Jantung Babi ke Manusia untuk Selamatkan Nyawa Pasien /Pixabay/

WARTA PONTIANAK - Tim medis di Maryland, Amerika Serikat, telah melakukan transplantasi jantung babi yang dimodifikasi secara genetik ke pasien manusia dalam upaya terakhir untuk menyelamatkan nyawa pasiennya. Hal ini baru pertama kali dilakukan di dunia.

Para dokter di pusat medis Universitas Maryland, mengatakan pasien dalam keadaan baik-baik selama tiga hari setelah operasi eksperimental itu.

Menurutnya, waktu tiga hari masih terlalu dini untuk mengetahui apakah operasi itu berhasil.

Baca Juga: Jadi Tersangka, Ferdinand Hutahaean Resmi Ditahan atas Kasus Ujaran Kebencian dan SARA

Kendati demikian, transplantasi itu menandai langkah dalam pencarian selama beberapa dekade dalam metode penggunaan organ hewan untuk operasi menyelamatkan nyawa.

Dokter mengatakan transplantasi menunjukkan jantung dari hewan yang dimodifikasi secara genetik dapat berfungsi dalam tubuh manusia tanpa penolakan langsung.

Pasien, David Bennett (57), yang berprofesi sebagai tukang, mengatakan dia tidak tahu ada jaminan terkait operasi percobaan akan berhasil atau tidak.

Akan tetapi, kondisi sekarat telah membuatnya tidak memiliki banyak pilihan, karena jika menggunakan jantung manusia lain dianggap tidak memenuhi syarat.

"Saya ingin hidup. Saya tahu ini adalah suntikan dalam kegelapan, tetapi ini adalah pilihan terakhir saya," kata Bennett sehari sebelum operasi, menurut pernyataan yang diberikan oleh pihak Fakultas Kedokteran Universitas Maryland, dikutip dari The Guardian pada Selasa, 11 Januari 2022.

Kemarin, Bennett masih bernapas dengan bantuan mesin pompa jantung dan paru-paru untuk membantu jantung barunya berfungsi.

Beberapa minggu ke depan dianggap akan menjadi masa kritis karena Bennett akan menjalani masa pemulihan dari operasi jantung barunya.

AS memang telah mengalami kekurangan organ manusia untuk operasi transplantasi, hal ini mendorong para ilmuwan mencoba mencari cara untuk menggunakna organ hewan sebagai gantinya.

Tahun lalu, ada lebih dari 3.800 transplantasi jantung di AAS, ini adalah sebuah rekor, menurut United Network for Organ Sharing (Unos), yang mengawasi sistem transplantasi negara itu.

Baca Juga: Aturan Baru, Perempuan Dilarang Kunjungi Makam Nabi Muhammad

"Jika berhasil, akan ada pasokan organ-organ yang tak ada habisnya untuk pasien yang memerlukan," kata Dr Muhammad Mohiuddin, direktur ilmiah program transplantasi hewan ke manusia Universitas Maryland.

Tetapi upaya transplantasi sebelumnya - atau xenotranplantasi - telah gagal, terutama karena tubuh pasien dengan cepat menolak organ hewan tersebut. Khususnya, pada tahun 1984, Baby Fae, bayi yang sekarang, hidup 21 hari dengan jatung babon.

Ahli bedah Maryland mengatakan perbedaan kali ini dengan tahun 1984, adalah bahwa mereka telah menggunakan jantung babi yang telah menjalani modifikasi gen untuk menghilangkan gula dalam selnya yang berperan atas penolakan organ yang sangat cepat itu.

"Saya pikir Anda dapat menggolongkannya sebagai peristiwa yang menentukan," kata Dr. David Klassen, kepala petugas medis Unos, berkomentar tentang transplantasi di Maryland.

Namun, Klassen memperingatkan bahwa ini hanya langkah tenatif pertama untuk mengeksplorasi apakah kali ini, xenotranplantasi akhirnya akan berhasil.

Beberapa perusahaan biotek sedang mengembangkan organ babi untuk transplantasi ke manusia; yang digunakan untuk operasi di Marykland pada Jumat lalu berasal dari Revivicor, anak perusahaan United Therapeutics.

Sementara itu, Food and Drug Administration (FDA), yang mengawasi eksperimen xenotransplantasi, mengizinkan operasi di bawah apa yang disebut otoritasi darurat "penggunaan penuh kasih", tersedia ketika pasien dengan kondisi yang mengancam jiwa tidak memiliki pilihan lain.

Baca Juga: Jokowi Diisukan Berseteru dengan Megawati, Restu untuk Gibran Pimpin DKI Diduga Jadi Penyebabnya

September lalu, para peneliti di New York melakukan percobaan yang menunjukkan bahwa jenis babi ini mungkin menjanjikan untuk transplantasi dari hewan ke manusia. Dokter untuk sementara akan menempelkan ginjal babi ke tubuh manusia yang sudah meninggal dan menyaksikannya mulai bekerja.

Transplantasi di Maryland membawa eksperimen mereka ke tingkat berikutnya, kada Dr Robert Montgomery, yang memimpin eksperimen itu di NYU Langone Health.

"Ini adalah terobosan yang benar-benar luar biasa," katanya.

"Sebagai penerima transplantasi jantung, saya sendiri dengan kelainan jantung genetik, sayang sedang dengan berita ini dan harapan yang diberikan keapda keluarga saya dan pasien lain yang pada akhirnya akan diselamatkan oleh terobosan baru ini," sambungnya.

Sangat penting untuk membagikan data yang dikumpulkan dari transplantasi ini sebelum membuka opsi untuk lebih banyak pasien, lata Karen Maschke, seorang peneliti di Hastings Center, yang membantu mengembangkan rekomendasi etika dan kebijakan untuk uji klinis pertama di bawah hibah dari Institut Kesehatan Nasional.

"Terburu-buru melakukan transplantasi dari hewan ke manusia tanpa informasi ini tidak disarankan," kata Maschke.

Operasi pada Jumat lalu memakan waktu tujuh jam di rumah sakit Baltimore. Dr Bartley Griffith, yang melakukan operasi, mengatakan kondisi pasien -gagal jantung dan detaknya tidak teratur - membuatnya tidak memenuhi syarat untuk transplantasi jantung manusia atau pompa jantung.

Griffith telah mentransplantasikan jantung babi ke sektiar 50 babon selama lima tahun, sebelum menawarkan opsi itu kepada Bennett.

"Kami belajar banyak setia hari dengan pria ini. Dan sejauh ini, kami senang dengan keputusan kami untuk maju. Dan dia juga: senyum lebar di wajahnya hari ini," katanya.

Sementara itu, David Bennett Jr mengatakan bahwa ayahnya tidak bisa hidup jika tak memilih langkah ini.

"Dia menyadari besarnya apa yang telah dilakukan dan benar-benar menyadari pentingnya hal itu," kata David Bennett Jr tentang ayahnya.

Baca Juga: Gibran dan Kaesang Dilaporkan Dosen UNJ ke KPK atas Dugaan KKN

"Dia tidak bisa hidup, atau dia bisa bertahan sehari, atau beberapa hari. Maksudku, kita tidak tahu pada saat ini," sambungnya.

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran Rakyat.com dengan  judul "Dokter AS Transplantasi Jantung Babi ke Manusia sebagai Opsi Terakhir Selamatkan Nyawa Pasien"

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x