Rusia Evakuasi Warag Sipil dari Pabrik Kimia di Medan Pertempuran Kota Ukraina

- 15 Juni 2022, 20:54 WIB
Ilustrasi tembakan rudal militer Rusia ke Ukraina
Ilustrasi tembakan rudal militer Rusia ke Ukraina /Wikilmages/Pixabay

Baca Juga: Viral Tentara Rusia Temukan Indomie Dibekas Markas Besar Militer Ukraina

Setelah invasi Februari, Rusia diusir dari Kyiv dan bagian lain Ukraina, mendorongnya untuk memfokuskan serangannya di Donbas, wilayah yang sebagian besar berbahasa Rusia yang sebagian dikuasai oleh separatis pro-Kremlin sejak 2014.

Menangkap Severodonetsk telah menjadi tujuan utama, karena akan membuka jalan ke Sloviansk dan kota besar lainnya, Kramatorsk.

Berbicara di Den Haag, kepala NATO Stoltenberg mendesak negara-negara Barat untuk mengirim lebih banyak persenjataan berat kepada Ukraina, karena mereka “benar-benar bergantung pada itu untuk dapat melawan invasi brutal Rusia.”

Berbicara pada konferensi pers setelah bertemu dengan para pemimpin tujuh sekutu NATO Eropa, ia menambahkan bahwa para pejabat NATO akan membahas koordinasi dukungan lebih lanjut termasuk persenjataan berat pada pertemuan di Brussels, Rabu.

Sementara itu Zelensky mengatakan kepada wartawan bahwa dia menyesali apa yang dia sebut "perilaku terkendali dari beberapa pemimpin" yang, katanya, telah "sangat memperlambat pasokan senjata."

Baca Juga: Rusia Putuskan Keluar dari PBB, Begini Fakta Sebenarnya usai Ditelusuri

Ukraina hanya menerima 10 persen senjata yang dimintanya dari Barat, kata wakil menteri pertahanan Kiev.

Pasukan Kyiv menghadapi situasi yang semakin putus asa di Severodonetsk, dengan otoritas Ukraina memperkirakan Rusia sekarang menguasai hingga 80 persen kota saat mereka berusaha untuk mengepungnya.

Dari posisi tinggi di Lysychansk, tim AFP melihat asap hitam mengepul dari pabrik Azot di Severodonetsk dan daerah lain di kota.

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x