WHO Lakukan Investigasi terkait Kejahatan Perang Rusia, Begini Bantahan Moskow

- 8 Mei 2022, 20:18 WIB
Ilustrasi perang Rusia-Ukraina
Ilustrasi perang Rusia-Ukraina /Serhii Nuzhnenko/Reuters

WARTA PONTIANAK - Saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaki sedang mengumpulkan bukti atas kemungkinan investigasi kejahatan perang dalam  serangan oleh Rusia di fasilitas-fasilitas kesehatan Ukraina, kata organisasi tersebut di Kiev, Sabtu 7 mei 2022.

WHO mengatakan serangan terhadap fasilitas tersebut telah didokumentasikan.   

Baca Juga: Berpose Telanjang di Pohon Keramat Berusia 700 Tahun, Turis Rusia Dideportasi dari Bali

Direktur Kedaruratan WHO Mike Ryan, dalam kunjungan mendadak bersama Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, saat konferensi pers mengatakan bahwa para pihak yang bertikai dilarang mengincar fasilitas kesehatan.

Akan tetapi, WHO telah mendokumentasikan bahwa ternyata sudah ada 200 serangan terhadap rumah sakit dan klinik di Ukraina.

"Serangan yang disengaja terhadap fasilitas kesehatan adalah pelanggaran hukum kemanusiaan internasional dan dengan demikian berdasarkan investigasi dan kaitan serangan merupakan kejahatan perang dalam kondisi apa pun," kata Ryan.

Baca Juga: Anton Simonov, Jenderal Rusia ke 9 yang Gugur Sejak Rusia Invasi ke Ukraina

Pihaknyai terus mendokumentasikan sekaligus menjadi saksi atas serangan-serangan iti dan yakin bahwa sistem PBB dan Mahkamah Pidana Internasional beserta yang lainnya akan melakukan investigasi yang diperlukan untuk menilai niat jahat di balik serangan itu.

Rusia mengelak tudingan sebelumnya dari Ukraina dan Barat tentang kemungkinan kejahatan perang dan membantah telah menargetkan warga sipil dalam perang.

Menurut Ryan, 200 kasus itu tidak mewakili keseluruhan serangan terhadap fasilitas medis Ukraina melainkan hanya yang sudah diverifikasi oleh WHO.

Baca Juga: Bayern Munchen vs Vfb Stuttgart : Klik dan Tonton Live Streaming Liga Jerman Malam Ini

Pemerintah Ukraina mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 400 serangan semacam itu sejak Rusia mulai menyerbu  Ukraina pada 24 Februari.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Kamis (5/5) mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menghancurkan hampir 400 fasilitas kesehatan di Ukraina.

Saat konferensi pers yang sama, Tedros mengatakan, "Pesan saya untuk semua warga Ukraina adalah ini: 'WHO bersama kalian' ... Kami terus mendesak Federasi Rusia agar menghentikan perang ini."

Negara-negara anggota WHO pada Selasa (10/5) akan mempertimbangkan untuk mengeluarkan resolusi soal Rusia. 

Baca Juga: ABK KM Mitra Sukses 2 yang Terjatuh dari Kapal Ditemukan Dalam Keadaan Meninggal Dunia

Konsep resolusi itu mencakup kemungkinan penutupan kantor regional utama WHO di Moskow, menurut dokumen yang diperoleh oleh Reuters, Kamis lalu.

Rancangan resolusi tidak menyebut-nyebut soal sanksi yang lebih berat, seperti menangguhkan Rusia dari WHO ataupun membekukan sementara hak suaranya, menurut tiga sumber diplomatik dan politik.
 
Draf tersebut, yang sebagian besar dipersiapkan oleh diplomat Uni Eropa dan diajukan ke kantor regional WHO untuk Eropa pekan ini, menuruti permintaan Ukraina dan telah ditandatangani oleh sedikitnya 38 anggota lainnya, seperti Turki, Prancis, dan Jerman.

Moskow menyebut aksinya sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan menyingkirkan apa yang sebutnya nasionalisme anti-Rusia yang dihasut oleh Barat.

Baca Juga: 9 Orang Pemudik Terluka saat Bus yang Ditumpangi Mengalami Kecelakaan

Ukraina dan Barat mengatakan Rusia telah melancarkan perang yang tak beralasan.***

Editor: Faisal Rizal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x