WARTA PONTIANAK - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengaku tidak nyaman dengan warna-warni yang digunakan dalam Sidang ke-78 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, yang dianggapnya sebagai simbol LGBT.
Ruangan Sidang Majelis Umum PBB di New York pekan ini didekorasi dengan warna-warna cerah yang mempromosikan target-target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Erdogan menyatakan ingin mendiskusikan masalah tersebut dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, kata media Turki.
Baca Juga: Gagal Jamin Keamanan Nagorno-Karabakh, Rusia Disalahkan Perdana Menteri Armenia
Pemerintah Turki pimpinan Erdogan dan Partai AK yang berbasis Islam, telah mengeraskan pendiriannya terhadap kebebasan LGBTQ.
"Salah satu isu yang paling mengganggu saya ... adalah ketika memasuki Majelis Umum PBB, Anda melihat warna-warna LGBT di tangga dan tempat lain," kata Erdogan, seperti dilaporkan oleh stasiun televisi Haberturk dan lainnya.
"Berapa banyak LGBT di dunia saat ini? Tidak peduli berapa banyak hak-hak yang mereka miliki, mereka yang menentang LGBT juga memiliki hak yang sama," kata Erdogan, yang sering menyebut komunitas LGBTQ sebagai "menyimpang".
Baca Juga: Normalisasi Israel dengan Negara-negara Arab Diyakini Presiden Iran akan Gagal
Namun, sejumlah diplomat PBB beranggapan Erdogan salah menafsirkan 17 warna yang ditampilkan dalam ruangan sidang, yang sebenarnya mempromosikan warna-warna dalam target SDGs.