WARTA PONTIANAK - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang terpaksa harus dikawal ke tempat aman oleh polisi setelah dia diserang pengunjuk rasa dan aktivis yang berkumpul di luar sebuah restoran di Vancouver, Kanada, kata pihak berwenang Rabu.
Kelompok yang terdiri dari 250 pengunjuk rasa juga mengibarkan bendera dan meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan eksekusi senjata ketika mereka menyerbu lokasi di distrik Chinatown di kota tersebut selama insiden pada hari Selasa.
Baca Juga: Dukung Palestina, Partai Hijau Korsel Robek Surat Permintaan dari Dubes Israel
Menurut video yang beredar, para pengunjuk rasa terlihat meneriaki PM Kanada untuk menuntut “gencatan senjata” dalam agresi yang sedang berlangsung oleh penjajah ‘Israel’ di Gaza.
“Sekitar 100 petugas polisi memberikan keamanan bagi Trudeau dan mencoba membubarkan para pengunjuk rasa setelah beberapa dari mereka mencemooh dan meminta pemimpin tersebut untuk mengundurkan diri,” kata juru bicara pihak berwenang.
Dua orang juga ditangkap termasuk seorang yang meninju wajah seorang petugas polisi dengan kasar. Sementara itu, Sersan Steve Addison di Vancouver menggambarkan tindakan kelompok protes yang tidak terkendali tersebut menimbulkan kekhawatiran.
Rekaman video yang menjadi viral menunjukkan para pengunjuk rasa menyerbu restoran milik koki selebriti Vikram Vij dan mendesak Trudeau untuk menyerukan gencatan senjata atas agresi di Gaza ketika ia mengunjungi restoran lain di kota tersebut.
Pemerintah Kanada belum meminta pemerintah Israel untuk melakukan gencatan senjata pada Zionis. Saat berada di Vancouver pada hari Selasa, Trudeau hanya meminta Israel melakukan “penahanan diri secara maksimal”.
“Saya sudah jelas bahwa harga keadilan tidak bisa berupa penderitaan terus-menerus yang dialami seluruh warga sipil Palestina. Bahkan perang pun punya aturannya,” katanya.