SBMI Mempawah Akan Pulangkan Pitri, PMI Asal Anjungan yang Meninggal di Malaysia

1 Desember 2020, 15:20 WIB
Keluarga PMI yang meninggal dunia di Malaysia memberikan kuasa kepada pengurus SBMI Mempawah /Erhamzah/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK –  Ketua Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) Kabupaten Mempawah, Salik Kurido melakukan pendampingan dalam proses penyerahan surat kuasa kepada Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) terkait meninggalnya Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berasal dari Desa Anjungan Melancar, Kecamatan Anjongan, Kabupaten Mempawah, Senin 30 November 2020.

Salik Kurido mengatakan, setelah mendapat informasi adanya PMI yang meninggal di Malaysia karena sakit, dirinya langsung mengambil langkah untuk mendampingi pihak keluarga guna menyerahkan kuasa penuh kepada pengurus SBMI Kabupaten Mempawah.

"Setelah mendapat laporan, saya langsung mendampingi pihak keluarga untuk memberikan kuasa kepada SBMI," ujarnya Selasa 01 Desember 2020.

Baca Juga: KJRI Kuching Bantu Pemulangan Repatriasi 8 WNI Kondisi Khusus dan Deportasi 155 PMI-B ke Indonesia

Kejadian ini bukanlah yang pertama kali, sudah sering kejadian serupa  terjadi kepada Pekerja Migran Indonesia.

“Saya berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi, karena meninggalnya PMI non prosedural bukan yang kali pertama," harapnya.

Kepada Warta Ponianak, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Mempawah, Iswandi mendapatkan informasi meninggalnya pekerja migran tersebut dari seorang tokoh masyarakat Desa Galang, Kecamatan Sungai Pinyuh.

Baca Juga: [WARTA TERKINI] PMI asal Penibung Mempawah Meninggal di Malaysia, Pihak Keluarga Kebingungan

"Pihak SBMI menerima laporan dari ketua Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) Kabupaten Mempawah, Salik Kurido yang menyampaikan bahwa ada masyarakat Desa Anjungan Melancar meninggal di Malaysia dikarenakan sakit," tuturnya.

Diketahui PMI yang meninggal bernama Pitri.

"Pitri meninggal pada Minggu malam 29 November 2020 sekira pukul 22.30 waktu Malaysia. Informasi yang pertama kali didengar keluarga, disampaikan oleh orang yang tidak diketahui sekira pukul 23.00 WIB melalui telepon," ujar Iswandi.

Baca Juga: Berstatus PMI Non-Prosedural, Pemuda Kalbar Ini Terpaksa Berpisah dengan Gadis Malaysia

Selanjutnya, Iswandi sangat menyayangkan lantaran keberadaan almarhumah disembunyikan oleh informan yang menyampaikan kabar meninggalnya Fitri.

"Yang sangat disayangkan, almarhumah ini tidak berada di hospital melainkan di rumah duka. Namun alamat rumah duka di Malaysia disembunyikan oleh pihak-pihak yang ada disana. Ini yang membuat SBMI kesulitan," ungkapnya.

Lebih jauh, Iswandi mengabarkan bahwa pihak SBMI akan segera mengambil tindakan dengan menyurati Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Pontianak.

Baca Juga: Mahasiswa Bersama PMI Sumut Sosialisasikan 3M

"Hal ini dilakukan untuk mencari kevalidan informasi keberadaan jenazah dan juga untuk memfasilitasi pemulangan ke daerah asal di Desa Anjungan Melancar," terangnya.

Iswandi menambahkan, berdasarkan informasi yang diterima, Pitri merupakan pekerja non prosedural yang mengikuti suaminya. Namun pekerjaannya disana tidak diketahui, karena informasi ini dibuat seminim mungkin.

“Kita akan berusaha dengan maksimal untuk mencari keterangan lebih lanjut," ucapnya.

Baca Juga: Data dan Kasus WNI/PMI yang Dipulangkan dari Malaysia, Satu Diantaranya Sebagai Operator Judi

Upaya dan kerja keras Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Mempawah patut diacungi jempol.

Usai berhasil memulangkan Pekerja Migran Indonesia beberapa waktu lalu, kini SBMI Kabupaten Mempawah kembali menerima puluhan pengaduan dari PMI  yang mendapatkan masalah di luar negeri. ***

Editor: Yuniardi

Tags

Terkini

Terpopuler