Wagub Kalbar Ria Norsan Harapkan IPM Mempawah Bisa Meningkat

6 Maret 2021, 09:04 WIB
Wagub Kalbar dan Bupati Mempawah /Adpim Pemprov Kalbar/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Ria Norsan, menghadiri Kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Mempawah Tahun 2022, bertempatkan di Balairung Setia Kantor Bupati Mempawah, Jumat 5 Maret 2021.

Musrenbang RKPD ini merupakan salah satu tahapan yang sangatlah penting dalam proses penyusunan RKPD di Kab/Kota Tahun 2022 yang sekaligus merupakan pelaksanaan dari amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004.

Pada Musrenbang kali ini, Wagub Kalbar menyoroti beberapa target yang diajukan untuk Kabupaten Mempawah, terutama target dalam penurunan kemiskinan ditengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Sejumlah Nelayan Diganjar Bonus Total Rp12,1 Juta Usai Temukan Tongkang Tanpa Awak di Dekat Pelabuhan Kijing

“Target yang dicapai Kabupaten Mempawah sudah bagus 4,9, kemudian target di 2022 dipasang 5,4. Saya coba koreksi Pemprov. Jangan pasang target tinggi, pasang target setidaknya sama dengan yang lalu. Saya tahu kita sedang dilanda Covid-19 tapi mudah-mudahan pandemi ini cepat berlalu dan perekonomian kita bisa pulih kembali,” kata Norsan.

Dikatakannya, pada target Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Mempawah diangka 65,74, masih dibawah Provinsi Kalbar diangka 66,65. Untuk itu, dirinya berharap kedepannya Mempawah dapat meningkatkan target berdasarkan indikator dan variabel dalam meningkatkan IPM.

“Mudah-mudahan ini bisa di tingkatkan kembali dengan catatan, untuk meningkatkan target itu harus tahu indikator dan variabel untuk peningkatan IPM tersebut, misalnya pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur perekonomian,” pintanya.

Baca Juga: Pemkab Mempawah Plin-Plan, Usai Diliburkan Sehari Pembelajaran Tatap Muka Dimulai Kembali Hari Ini

Tidak hanya itu, Norsan juga menyampaikan hal yang juga penting yaitu data, dimana data yang dipakai harus valid, tidak ada lagi data yang berbeda ataupun tidak sinkron sehingga mudah dalam merencakan program.

“Sekarang di Provinsi ditergetkan satu data, jadi tidak ada data yang berbeda, misalnya antara BPS, Dukcapil dengan Pemerintah Daerah itu tidak ada yang berubah, harus satu datanya, sehingga datanya valid,” terangnya.

Selanjutnya, dirinya menyampaikan, data dianggap sangat mempengaruhi perencanaan, sesuatu akan lebih mudah jika data yang digunakan benar atau valid.

Baca Juga: 7 Fakta Beberkan Penemuan Tongkang Tanpa Awak yang Hanyut di Sekitar Perairan Dekat Pelabuhan Kijing

“Dalam perencanaan target akan lebih mudah dan tidak akan meleset kalau data yang digunakan benar, kalau data yang digunakan salah akan mempengaruhi kepada perencanaan, sehingga target pun tidak akan tercapai,” tutur dia.

Sementara itu, Bupati Kabupten Mempawah, Erlina menjelaskan, mengatakan IPM di Mempawah di tahun 2020 sedikit meningkat dari tahun sebelumnya yang awalnya berada diposisi 12, naik diposisi 10. Ditahun 2022 target IPM Mempawah menjadi 66,58.

“Capaian ini merupakan hasil kerja seluruh stakeholder terutama disektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Sedangkan tahun 2022, IPM Mempawah ditargetkan 66,58. Untuk itu saya harap stakeholder kembali berkomitmen dalam mencapai target ini,” ungkapnya.

Baca Juga: Sambut Ritual Hari Qing Ming, Lahan Kuburan di Sungai Kunyit Dibersihkan

Erlina membeberkan, pada angka menurunnya kemiskinan ditahun 2020 Kabupaten Mempawah telah menunjukkan hasil yang baik yaitu 4,95. Namun di tahun 2022 angka kemiskinan Kab. Mempawah ditargetkan menjadi 5.06 yang dinilai sangat tinggi pada masa pandemi ini.

“Hal ini diprediksi oleh beberapa faktor, diantaranya masih menyebarnya Virus Corona di Mempawah sehingga para pelaku ekonomi belum dapat meningkatkan produktivitasnya yang menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK),” papar dia.

Dikatakannya, dampak lain terhadap pandemi ini adalah beroperasinya pelabuhan kijing yang menyerap tenaga kerja  baik dari dalam maupun dari luar daerah, sehingga sangat memerlukam tenaga kerja lokak yang berkompeten.

Baca Juga: Kompak! Polri dan TNI Padamkan Titik Api Karhutla di Pasir Palembang Mempawah

“Sehingga kita perlu persiapan tenaga kerja lokal yang sesuai dengan kualifikasi pendidikan serta tenaga kerja yang berkompeten,” tutup Erlina. ***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Tags

Terkini

Terpopuler