Kehadiran PNM Dorong UMKM Naik Kelas, Edi Kamtono : Keberlangsungan Usaha Jadi Berkembang

9 Juni 2022, 15:25 WIB
Wali Kota Pontianak Edi Kamtono bersama pemimpin cabang PT PNM Pontianak Cipta Tarwono usai membuka program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) PT PNM di Taman Alun Kapuas, Kamis 9 Juni 2022 /Dody Luber/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Kehadiran PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dengan dukungan pembiayaan mikro diharapkan terus mendorong pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Pontianak, Kalbar.

Apalagi, saat ini pertumbuhan UMKM di Pontianak terus menunjukan peningkatan yang cukup pesat.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut, dengan dukungan permodalan dari PMN bisa mendorong UMKM lebih maju dan naik kelas, dari yang ultra mikro menjadi mikro, kecil hingga menengah bahkan besar.

Baca Juga: Polres Singkawang Ringkus Pengedar Narkoba, Ini Jumlah Barang Bukti yang Diamankan

"Alhamdulillah PMN berperan banyak dalam membantu pembiayaan terutama ibu-ibu pelaku usaha ultra mikro untuk menjadi entrepreneur," ujar Edi Kamtono usai membuka program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) PT PNM di Taman Alun Kapuas, Kamis 9 Juni 2022.

Menurutnya, di kota Pontianak terdapat 38 ribu lebih pelaku UMKM termasuk ultra mikro. Para pelaku UMKM ini mendapat pembinaan-pembinaan, termasuk inkubator bisnis sehingga menghasilkan produk yang berkualitas.

Aspek pembinaan itu mencakup produk, baik dari sisi kualitas, higienitas, bahan baku, packaging kemudian pemasaran dan permodalan.

"Yang paling penting adalah bagaimana keberlangsungan usaha itu berkembang, dari yang tadinya ultra mikro menjadi mikro dan seterusnya," ungkap Edi Kamtono. 

Baca Juga: Belajar Ilmu Tenun di Sambas, Ini yang Didapat Dekranasda Kota Pontianak

Pemasaran juga menjadi bagian terpenting dalam pengembangan UMKM. Dalam memasarkan produk-produknya, tidak hanya mengandalkan secara langsung atau offline tetapi bisa juga dilakukan secara online.

UMKM tidak bisa bergerak sendiri, tetapi harus ada kolaborasi. Misalnya pelaku UMKM memproduksi satu jenis makanan kemudian dipasarkan melalui sebuah rumah oleh-oleh yang menampung memasarkannya.

"Orang cukup datang di satu tempat, oleh-oleh tapi makanan yang dijual lengkap atau istilahnya one stop service," terangnya.

Pelaku UMKM sekarang ini dihadapkan pada berbagai tantangan. Mulai dari bahan baku, mindset, pemasaran hingga permodalan. Meskipun kualitas produk itu baik, kata dia, tetapi apabila pemasarannya tidak maksimal maka sangat sulit bersaing dengan produk lainnya.

Baca Juga: Wali Kota Pontianak Dukung LSF Kembangkan Kampung Sensor Mandiri

"Oleh sebab itu kita perlu menjalin kerjasama dengan retail-retail modern," ucap dia.

Sementara, Pemimpin Cabang PT PNM Pontianak Cipta Tarwono menjelaskan, dari jumlah nasabah yang menerima bantuan permodalan dari PT PNM sebanyak 80 ribu nasabah. Sedangkan nominal pembiayaan mulai dari kisaran Rp2 juta hingga Rp10 juta yang ditujukan pelaku usaha ultra mikro.

"Kalau untuk naik kelasnya lebih dari Rp10 juta hingga maksimal Rp19 juta. Artinya, naik kelas dari ultra mikro ke mikro," jelasnya.

Lewat pembiayaan yang digelontorkan PT PNM, pihaknya menargetkan lima persen usaha ultra mikro naik kelas menjadi mikro. Atau dengan asumsi, rata-rata usaha ultra mikro harus bisa naik kelas seribu hingga dua ribu menjadi mikro.

"Dengan demikian pertumbuhan UMKM tersebut juga memberikan dampak terhadap perekonomian," tutupnya.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Tags

Terkini

Terpopuler