MUI Kalbar, Ormas Islam dan Pemuka Agama Komitmen Wujudkan Pemilu Damai

12 Oktober 2023, 15:34 WIB
Suasana silaturrahim MUI Kalbar, ormas Islam dan pemuka agama untuk wujudkan Pemilu 2024 berlangsung damai /Dody Luber/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalbar bersama pimpinan ormas dan pemuka agama menggelar kegiatan Silaturrahim di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalbar pada Kamis 12 Oktober 2023.

Acara yang mengambil tema, "Memperkuat Peran Ormas Islam dan Pemuka Agama dalam mewujudkan Pemilu 2024 Damai, Rukun serta Harmonis" ini diikuti oleh seratusan peserta.

Ketua MUI Kalbar Drs. H. M. Basri HAR mengatakan, peran ormas Islam dan pemuka agama sangat penting dalam mencegah terjadinya perpecahan. Khususnya, untuk mencegah terjadinya politik identitas yang dilakukan oleh oknum politisi pada Pemilu 2024.

Baca Juga: Konsolidasi Kebijakan Kota Tanggap Ancaman Narkoba bersama BNN Pontianak

Karena, jika politik identitas dibiarkan, tentunya akan memunculkan dampak yang dapat membahayakan dalam kehidupan berbangsa.

"Kita harus bijak dalam menyikapi politik identitas. Yang penting adalah apa yang diucapkan tidak menimbulkan perpecahan umat itu intinya," ujar dia, Kamis 12 Oktober 2023.

Jadi, jikalau politisi tersebut mengangkat suatu hal yang dianggap itu adalah politik identitas. Ia mengatakan, yang terpenting umat Islam jangan terpancing dengan hal yang diucapkan tersebut.

Namun sebaliknya, umat Islam disarankannya untuk memilih pemimpin sesuai dengan hati nuraninya masing-masing.

Baca Juga: Perda Perubahan untuk Tiga Organisasi Perangkat Daerah di Sanggau pada Tahun Depan

"Setiap calon pemimpin tentunya memiliki pembawaan maupun rekam jejak yang berbeda-beda. Jadi, pilihlah pemimpin yang dianggap paling baik," jelasnya.

Ia pun meminta agar masyarakat dapat meredam suasana yang menjurus ke arah perpecahan sehingga Pemilu 2024 dapat berjalan dengan aman dan kondusif.

Sementara itu Pj Gubernur Kalbar yang diwakili Kabiro Hukum Setda Kalbar menyambut baik terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, Kalbar terpetakan tergolong provinsi dengan tingkat kerawanan konflik rendah pada Pemilu 2024. Namun hal tersebut jangan sampai membuat lengah.

"Komitmen bersama, termasuk Ormas Islam dan Pemuka agama tentu sangat penting untuk menjaga Pemilu yang aman, damai, dan demokratis," katanya.

Baca Juga: Hari Penglihatan Sedunia di Pontianak, Kacamata Gratis Dibagikan ke 100 Pendaftar Pertama Skrinning Mata

Kegiatan ini juga diisi dengan talk show yang menghadirkan narasumber, Kakanwil Kemenag Kalbar Drs. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I, Wakil Ketua MUI Kalbar Prof. Dr. KH. Wajidi Sayadi, M.Ag, dan Wadirbinmas Polda Kalbar AKBP drs. M. Nasir Setiawirabuana, SST MK.

Para Ormas Islam yang diwakili Ketua MUI Kalbar, Ketua PWNU Kalbar, Ketua DPW Muhammadiyah Kalbar, Ketua Mathla'ul Anwar, Ketua Ponpes Wali Songo, dan Ketua PW DMI Kalbar juga ikut mengikrarkan deklarasi damai.

Isinya, pertama, berkomitmen untuk menjaga persatuan umat Islam serta mendukung penuh penyelenggaraan Pemilu 2024 yang damai dan berintegritas. Kedua, menolak dengan tegas para elit politik yang melakukan polarisasi agama untuk kepentingan politik 2024 yang dapat memecah-belah persatuan dan kesatuan umat Islam.

Ketiga, menolak segala bentuk praktek politik identitas, polarisasi dan politisasi suku, agama, ras dan golongan. Terakhir, menolak segala bentuk penyebaran berita hoaks, ujaran kebencian politisasi agama dan etnis.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Tags

Terkini

Terpopuler