Takut Gelombang Tinggi, Warga Paloh Harapkan Pembangunan Tanggul

- 22 Desember 2020, 15:25 WIB
Kondisi bibir pantai yang sudah mengalami abrasi
Kondisi bibir pantai yang sudah mengalami abrasi /Facebook/


WARTA PONTIANAK - Kondisi bibir pantai di Desa Kalimantan, Matang Danau,Tanah hitam Desa Arung Parak kecamtan Paloh dan sebagian daerah yang masuk kecamatan Tangaran kondisinya saat ini sangat memprihatinkan.

Cuaca ekstrim sejak bulan Desember membuat kecemasan bagi warga yang berdomisili di bibir pantai.

Baca Juga: Kejari Sambas Terima Penganugerahan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBK

"Cuaca exstrim, hujan angin dan kuatnya gelombang sangat mencemaskan kami yang berdomisli di pesisir pantai," kata Sehan, anggota DPRD Kabupaten Sambas mewakili warga kecamatan Paloh.

Dijelaskannya, kondisi pantai sangat dekat dengan jalan dan lahan pertanian, sehingga dikhawatirkan gelombang kuat akan menyebabkan abrasi yang semakin parah.

Politisi partai Golkar ini berharap pemerintah pusat melalui Kementrian ESDM Ditjen bidang Pantai dan sungai wilayah Kalimantan agar melanjutkan pembangunan tanggul abrasi, sebab jika tidak segera dibangun dikawatirkan pantai akan terkikis akibat gelombang.

"Saya harap pembangunan tanggul abrasi dilanjutkan, karena jika tidak saya khawatir abrasi akan semakin parah," ujar Sehan yang menyebutkan pembangunan sempat terhenti akibat Covid-19.

Baca Juga: Operasi Lilin Kapuas 2020, Polres Sambas Kedepankan Protokol Kesehatan

Sehan melanjutkan, jika pembangunan tidak dilanjutkan, dia khawatir akan berakibat pada bangunan rumah warga yang berada di dekat pantai. Bukan hanya merusakkan sejumlah bangunan.

Sebagai antisipasi, warga setempat secara swadaya membuat tanggul darurat. Langkah itu dilakukan dengan memasang pagar dari kayu serta karung berisi pasir yang ditumpuk sedemikian rupa untuk menghalau gelombang.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah