Polisi Dalami Pembunuhan di Sungai Pinyuh, Warga Diminta Tetap Jaga Kondusifitas

WARTA PONTIANAK – Tim Inafis Sat Reskrim Polres Mempawah telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi pembunuhan pedagang ayam. Olah TKP yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Mempawah AKP Muhammad Resky Rizal ini untuk memastikan sebab akibat perkelahian yang menyebabkan kematian itu.

Sebagaimana diketahui, pedagang ayam bernama Djonidi itu tewas setelah terlibat perkelahian dengan Joni dan R, anaknya yang berusia 17 tahun. Kapolres Mempawah AKBP Fauzan Sukmawansyah memastikan, bahwa kasus kriminal murni ini kan diproses sesuai hukum yang berlaku.

“Pelaku sudah kita amankan dan kita proses hukum. Ini murni kriminal,” ujar Kapolres Mempawah AKBP Fauzan Sukmawansyah kepada sejumlah wartawan.

Baca Juga: [WARTA UPDATE] Penusuk Pedagang Ayam Hingga Tewas di Sungai Pinyuh Sudah Ditangkap

Dengan ini, Fauzan mengajak semua masyarakat sama-sama menjaga situasi kamtibmas yang selama ini kondusif.

“Mari kita jaga sama-sama, jangan sampai suasana di akhir tahun ini jadi tidak kondusif. Apalagi kita sedang prihatin suasana pandemi Covid-19,” imbaunya.

Sebagaimana diketahui, di penghujung tahun ini warga dikejutkan dengan perkelahian berujung kematian di Gang Pancasila, Kelurahan Sungai Pinyuh, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Rabu, 30 Desember 2020, sekira pukul 13.00 WIB.

Djonidi yang berusia 27 tahun itu merupakan warga Jalan Aswar, Desa Sungai Bakau Besar Laut. Tapi, ia mengontrak rumah di Gang Pancasila, Kelurahan Sungai Pinyuh. Kesehariannya, Djonidi bekerja sebagai penjual ayam.

Baca Juga: [WARTA UPDATE] Pedagang Ayam Tewas Ditusuk, Kapolres Mempawah: Ini Kriminal Murni dan Diproses Hukum

Perkelahian berujung kematian ini diketahui, berawal saat Djonidi terlibat cekcok mulut dengan Joni, warga Gang Pancasila.