Network
/photo/2021/02/25/3919369443.jpeg)
WARTA PONTIANAK - Polda Kalimantan Barat menggelar rapat koordinasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan di salah satu hotel di Kota Pontianak, Kamis 25 Februari 2021.
Rapat yang dihadiri seluruh stake holder terkait membahas permasalahan yang dihadapi di Kalbar termasuk wilayah rawan terjadinya Karhutla setiap tahun.
Dalam sambutannya saat membuka Rapat Koordinasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, Kapolda Kalbar, Irjen Pol. Sigid Tri Hardjanto membeberkan jika ada 4 daerah yang berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, sehingfa langsung mendapatkan arahan Presiden untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Hari ini kita gelar Rakor, mengundang semua stakeholder dari Provinsi hingga Daerah untuk menyamakan persepsi bahwa kita lebih baik mencegah sebelum terjadinya kebakaran hutan yang bersifat preventif,” ujarnya.
Baca Juga: Atasi Karhutla Sejak Dini, Menkopolhukam Apresiasi Provinsi Kalbar
Tak hanya itu penanganan karhutla di Kalbar menjadi penangnana yang terbaik di tingkat Provinsi dalam mengenalkan masalah tersebut sehingga ini menjadi tantangan untuk menemukan solusi yang permanen dalam menanggulangi karhutla.
“Bapak Gubernur Kalbar sudah menetapkan status siaga darurat bencana asap sehingga kita lebih efektif dan terkordinir dalam melaksanakan upaya-upaya untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan barat,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Kalbar Sutarmidji, mengapresiasi upaya Polda Kalbar dalam mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan masalah Karhutla.
Baca Juga: 5 Hektare Lahan Warga Terbakar, Karim: Pemerintah Harusnya Sigap Padamkan Karhutla
“Mewakili jajaran Pemerintah Provinsi, kami ucapkan terimakasih kepada bapak Kapolda sudah menyelenggarakan Rakor dalam rangka menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)” ujarnya.
Selain itu, Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad juga memaparkan jika Program Langit Biru di Bumi Khatulistiwa dengan desa mandiri sudah terlaksana cukup baik.
“Untuk kegiatan program Langit Biru dengan Desa Mandiri, yang sudah dilakukan cukup baik, masyarakat sudah mulai tumbuh kesadaran untuk bagaimana khususnya dalam memelihara lingkungan,” ujarnya.***
