Masuk Kawasan Taman Nasional, Pembangunan di Hulu Kapuas Libatkan LSM

- 26 Februari 2021, 14:10 WIB
Kegiatan pembangunan instalasi air bersih yang dilakukanKompak bersama warga Desa Tanjung Lokang
Kegiatan pembangunan instalasi air bersih yang dilakukanKompak bersama warga Desa Tanjung Lokang /Taufik AS/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK – Selama ini banyak pembangunan di daerah Hulu Kapuas, Kabupaten Kapuas Hulu yang sudah diupayakan oleh Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum (TNBKDS) dalam mengsejahterakan masyarakat yang berada dalam kawasan taman nasional melalui dana asing.

Hanya saja, dana asing yang didapatkan tersebut digunakan untuk pembangunan - pembangunan di Hulu Kapuas.

Di dalam pembangunan pun Balai Besar TNBKDS tidak mengerjakannya secara langsung. Melainkan melibatkan mitra atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) salah satunya Komunitas Pariwisata Kapuas Hulu (KOMPAK).

Baca Juga: Proyek Pembangunan TNBKDS di Hulu Kapuas Dianggap Banyak Tak Sesuai

Ketua Kompak Kapuas Hulu, Rading menyampaikan, pihaknya mendapatkan program dari Tropical Forest Conservation Act Kalimantan (TFCA-Kalimantan) yang untuk menginisiasi kegiatan ekowisata di Desa Tanjung Lokang.

Dalam kegiatan tersebut pihaknya memperkuat media pemasarannya dan media komunikasi masyarakat terhadap klien.

"Namun pada awal tahun 2020 kita sudah membuat dulu data - data awal kelompok dan aturan mainnya. Ketika kita melihat kegiatan pariwosata itu terkait infrastruktur, kita menganggap masih ada yang kurang terutama dalam air bersih," katanya Jumat 26 Februari 2021.

Baca Juga: BBTNBKDS Bantah Proyek Gagal di Hulu Kapuas

Rading mengatakan, akhirnya dari Kompak Kapuas Hulu membuat instalasi air bersih dengan dana Rp350 juta untuk 2 desa yakni Bungan Jaya dan Tanjung Lokang.

"Jadi proyek itu dimulai per Maret 2020, namun terbentur dengan pandemi Covid - 19 sehingga beberapa kampung pun lockdown sehingga kegiatan itu pun tertunda. Belum lagi ditambah dengan masyarakat kampung yang tidak berada ditempat," jelasnya.

Namun kata Rading, akhirnya kegiatan instalasi air bersih itu pun finalisasinya pada bulan Januari 2021, Sejauh ini pun air bersih tersebut sudah berfungsi dan dinikmati masyarakat. 

Baca Juga: Jelang Pelantikan, Wabup Kapuas Hulu Terpilih Ikuti Tes Swab

"Air disana mengalir semua, tapi disana ada juga masyarakat yang tidak bersedia dialiri airnya dari kita karena mereka ada aliran air sendiri dari desa," ujarnya.

Rading mengatakan, proses selama kegiatan pembangunan air bersih yang ada, pihaknya mengundang masyarakat setempat untuk berdiskusi soal pembangunan air bersih tersebut.

"Ada 3 kali sosialisasi pada masyarakat," ucapnya.

Untuk tahun 2021 sendiri kata Rading, pihaknya akan mengerjakan pondok wisata, pembuatan jalur tracking dan membuat shelter.

Baca Juga: Siap - siap, Kinerja ASN di Kapuas Hulu Dievaluasi Bupati dan Wabup Usai Pelantikan

"Terkait pembuatan jalur tracking dan shelter, karena jalurnya masuk dalam sungai Bulit dan masuk kawasan taman nasional, kita perlu komunikasi lagi dengan pemerintah desa maupun tokoh adat," ujarnya.

Kepala Balai Besar TNBKDS, Arief Mahmud menyampaikan, dalam rangka program pembangunan di Desa Tanjung Lokang ini, pihaknya juga mengajak para mitra LSM untuk sama - sama membangun.

"Pemeritah dalam membangun inikan biayanya terbatas, sehingga untuk meningkatkan pembangunan di berbagai wilayah khususnya daerah yang masuk dalam kawasan taman nasional. Kita mengajak para mitra. Diantara mitra yang kita ajak dalam melakukan pembangunan di Tanjung Lokang adalah Kompak," jelas Arif.

Baca Juga: KONI Terima Dana Hibah Rp400 Juta dari Pemkab Kapuas Hulu

Kompak ini kata Arief, mereka ajak dan fasilitasi melalui program TFCA Kalimantan. TFCA Kalimantan ini merupakan lembaga yang dibentuk untuk menampung pembiayaan dari dana pengalihan utang.

"Indonesia ini memiliki utang kepada Amerika tapi dialihkan dengan kegiatan konservasi. Kegiatan konservasinya juga dibiayai Amerika. Kompak ini sudah bekerja sejak tahun 2018, dana dari TFCA ini tidak diterima langsung oleh taman nasional. Namun dikelola langsung oleh Kompak. Kompak nantinya bisa bersama - sama masyarakat  membuat kegiatan sesuai proposal dan rencana yang dibuat," ujarnya.

Arief menyampaikan, tahun 2021 ini masih banyak program - program pembangunan yang dilakukan oleh Kompak di Desa Tanjung Lokang itu. Untuk itu dirinya berharap agar Kompak bisa berkoordinasi lebih baik dengan pengurus desa yang baru sehingga pembangunan yang dilaksanakan berjalan lancar.

Baca Juga: Kapolres Kapuas Hulu: Tindak Tegas Kontraktor Pengguna Material Hasil Tambang Ilegal

"Saya berusaha semaksimal mungkin agar banyak mitra yang membantu masyarakat Hulu Kapuas. Termasuk ada mitra yang sudah membangun listrik," ucapnya.

Saat ini kata Arief, banyak kecurigaan - kecurigaan dari masyarakat yang wilayahnya masuk kawasan taman nasional. Dimana masyarakat beranggapan bahwa kawasan mereka masuk dalam kawasan taman nasional hanya digunakan sebagai alat untuk mencari dana.

"Padahal dana luar yang kita usahakan tersebut untuk masyarakat.  Serupiah pun tak ada dana yang masuk ke kami. Itukan dikelola semuanya oleh mitra - mitra yang ada," tutupnya.  ***

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x