Network
WARTA PONTIANAK – Sejak Sebulan terakhir, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kembali terjadi di Wilayah Kalimantan Barat, sehingga menyebabkan Indeks Standart Pencemaran Udara (ISPU) memburuk akibat kabut asap yang ditimbulkan dari Karhutla.
Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak, mencatat sepanjang bulan Februari sudah terpantau 2.201 titik panas di wilayah Kalimantan Barat, sehingga menyebabkan jarak pandang di kawasan Bandara Supadio Pontianak menurun.
“Untuk hari ini, 1 Maret 2021, jarak pandang di Bandara Internasional Supdio Pontianak berkisar dari 1.100 meter hingga 4.000 meter. Namun jarak pandang menurun pada pukul 06:00 WIB yang hanya 800 meter,” ujar Kepala BMKG Supadio Pontianak, Nanang Buchori saat dihubungi melalui pesan singkat whatsapp, Senin 1 Maret 2021.
Baca Juga: Januari-Maret 2021, Polda Kalbar Tangani 6 Kasus Karhutla
Kondisi pekatnya kabut asap yang menyebabkan jarak pandang berkurang, dan hanya berkisar 50 hingga 800 meter, sering terjadi pada malam hari sekira pukul 20:00 wib hingga 08:00 wib.
“Kondisi kabut asap memang terjadi pada malam hingga pagi hari, namun kondisi tersebut paling parah terjadi pada tanggal 27 hingga 28 Februari kemarin,” katanya.
Untuk itu masyarakat diharapkan untuk mengurangi aktivitas pada jam tersebut, namun jika melakukan aktivitas pada jam tersebut agar menggunakan masker.
Baca Juga: Karhutla di Pontianak, Polresta Intens Kejar Tersangka Lain
“Jika bisa masyarakat untuk tidak aktivitas di jam tersebut, karena pekatnya kabut asap dapat mempengaruhi kesehatan akibat dari partikel debu dari sisa pembakaran hutan dan lahan,” tutupnya. ***
