Yandi Minta Pemkot Sediakan Tempat Pembinaan Khusus Untuk ABH Kasus ‘Open BO’

WARTA PONTIANAK - Anggota DPRD Kota Pontianak, Yandi meminta kepada Pemerintah Kota Pontianak agar menyediakan tempat pembinaan bagi anak-anak yang terlibat prostitusi online atau Open BO terutama bagi anak yang berhadapan dengan hukum (ABH)

Karena saat ini, di Kota Pontianak tidak ada tempat tersebut. Sementara pusat layanan anak terpadu (PLAT) yang ada tidak dapat menampung anak yang terlibat prostitusi online.

“Kami sudah berkoordinasi dengan PLAT namun PLAT tidak bisa menampung anak yang diamankan ini, jadi gimana ini, masa anak ini kita biarkan disini sementara anak yang terjaring ini tidak bisa di proses hukum karena masih anak di bawah umur, untuk itu Pemkot agar mengembalikan fungsi PLAT seperti sediakala,” ujarnya kepada wartawan pada Rabu 31 Maret 2021.

Baca Juga: Aplikasi MiChat Sering Digunakan Anak Untuk ‘Open BO’, KPPAD Kalbar: Blokir!

Tak hanya itu, fenomena prostitusi online atau Open BO yang melibatkan anak akan kembali terjadi jika ini tidak diperhatikan Pemerintah Kota Pontianak, sehingga beberapa aspek perlu diperhatina dalam pembinaan anak.

“Ada juga yang perlu diperhatikan bagi Pemkot Pontjanak untuk memberdayakan anak-anak ini dalam kegiatan postif dalam bentuk pembinaan yang harus dilakukan. Mulai aspek sosial, Pendidikan, dan diberikan ruang yang tepat untuk membina anak ini menjadi lebih baik,” tambahnya.

Baca Juga: 5 Aplikasi Ini Kerap Dikaitkan dengan Istilah 'Open BO'

Jika hal ini tidak dilakukan maka anak ini berpotensi akan kembali ke dunia prostitusi sehingga ini akan terus terjadi.

“Hotel juga berperan aktif dan kooperatif dalam pengawasan dan pelaporan kepada petugas atas aktivitas yang dinilai melanggar sehingga hal tidak terjadi lagi di Kota Pontianak,” tutupnya.***