Network
WARTA PONTIANAK - Guna mengantisipasi adanya barang berbahaya masuk ke dalam ruang tahanan, tim gabungan yang terdiri dari petugas Lapas, kepolisian, BNN dan TNI menggelar razia mendadak di Lapas Kelas 2 A Pontianak pada Sabtu, 10 april 2021 dini hari.
Petugas gabungan ini, menyisir satu persatu kamar yang dihuni warga binaan di Lapas Kelas 2 A Pontianak.
Saat razia, warga binaan yang menghuni Lapas pun diperkenankan melihat proses penggeledahan kamar. Lama penggeledahan itu berlangsung lebih kurang 1 jam dan berjalan dengan kondusif tanpa adanya perlawanan dari para warga binaan.
Baca Juga: Gubernur Kalbar Sutarmidji: Ke Singkawang Wajib PCR? Berite Ngarang, Merampot
Namun sayangnya, petugas yang melakukan razia menemukan berbagai macam alat elektronik mulai dari handphone, senjata tajam, alat makan terbuat dari logam serta barang lain yagn seharusnya tidak diperbolehkan berada di kamar warga binaan.
“Ini merupakan Razia serentak, dimana penggeledahan ini menyambut hari pemasyarakatan ke 57 dan ini dilakukan bekerja sama dengan TNI, Polri dan BNN. Alhamdulillah pada penggeledahan tidak ada gejolak dari warga binaan,” ujar Kepala Lapas Kelas 2 A Pontianak Farhan Hidayat.
Meski demikian, Farhan merasa bersyukur, karena saat razia berlangsung petugas tidak menemukan narkoba di kamar warga binaan.
Baca Juga: Waduh! Kebakaran di Kota Pontianak Sudah 5 Kali, BPBD: Semuanya Akibat Konsleting Listrik
“Kami tidak menemukan narkoba, ini membuktikan program kami melakukan pembinaan terhadap warga binaan berhasil menjauhkan dari pengaruh narkoba sehingga bisa zero narkoba,” ujarnya.
Nantinya, seluruh barang hasil razia di dalam kamar warga binaan itu akan dimusnahkan oleh pihak Lapas.
“Guna mendukung pemberantasan narkoba, kami dari Lapas selalu siap berkoordinasi dengan berbagai instansi guna membuat Lapas semakin baik,” tuturnya.
Baca Juga: Hotel WN Ditutup Akibat ‘Open BO’ Anak di bawah Umur, Pemkot Pontianak Ancam Tutup Hotel Lain
Kendati telah sering melakukan razia, kata dia, petugas masih saja menemukan berbagai barang yang dilarang peruntukannya di dalam Lapas.
“Kami akan selalu berusaha optimal dalam setiap pengawasan dan pengamanan di dalam Lapas agar barang yang kami temukan ini tak ada lagi di dalam kamar warga binaan,” ujarnya.***
