Video Sutarmidji Larang Mudik, Netizen : Awas Kalau Laki Aku Selingkuh, Pemerintah yang Salah Bukan Pelakor

- 4 Mei 2021, 23:01 WIB
Komentar di netizen di video Sutarmidji larang mudik
Komentar di netizen di video Sutarmidji larang mudik /Tangkapan layar Instagram @pontianakinformasi/
 
WARTA PONTIANAK - Gubernur Kalimantan barat, Sutarmidji mengimbau agar masyarakat tidak mudik saat libur lebaran, video imbauan ini juga di unggah melalui akun Instagram @pontianakinformasi pada 4 Mei 2021.
 
Unggahan inipun mendapatkan beragam komentar dari warganet, salah satu komentar yang menarik perhatian dari akun Instagram @fakeamoy yang akan menyalahkan pemerintah jika suaminya berselingkuh. 
 
“Awas yak kalo laki aku sampai selingkuh gare-gare kelamaan tak ketemu aku, pokok e pemerintah yang ku salahkan, bukan pelakor," tulis akun instagram @fakeamoy.
 
 
Komentar inipun dikomentari akun lainya seperti @Trisnaanggrn_ "@fakeamoy ngakak.. Bsalahkan kakkkk," dan dari @nymsfebrya "@fakeamoy haaa naise kak, salah ee die, marah ee die," serta dari @taraagnesiaa_ "@fakeamoy alahee na betol sekali daa,”
 
Menurut Sutarmidji tidak mudik saat lebaran bukanlah hal yang susah. 
 
“Tak ade cerite mudik lokal, cerite mudik interlokal. Mudik tidak boleh titik. Ape sih susahnye?” kata Sutarmidji. 
 
Selain itu Sutarmidji juga menegaskan bahwa larangan mudik juga berlaku bagi para aparatur sipil negara (ASN) bahkah Sutarmidji mengatakan ada sanksi bagi para ASN yang ketahuan mudik saat libur lebaran. 
 
“Pegawai ni awas ye saye mau cek handphonenye, kite cek lokasinya nanti kalau matikan lokasi berarti die mudik. Pokoknye kite liat die dimane,” ujar Sutarmidji. 
 
Sutarmidji juga mengatakan tidak ada cuti bagi pejabat di lingkungan pemerintah provinsi Kalimantan Barat. 
 
 
“Apelagi pejabat di lingkungan pemerintah provinsi tidak ade cuti-cutian, cobe aja liat nanti kalau ketauan liat aja nanti kalo tak nanges memanglah,” pungkasnya. 
 
Diketahui sebelumnya Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, melalui status Facebooknya pada 3 Mei 2021, juga meminta kepada masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan dengan ketat jangan sampai status PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Kalimantan Barat menjadi PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar.***

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x