Lapas Klas II A Pontianak Gandeng Lembaga Kursus Menjahit Agar Warga Binaan Bisa Produkti

- 21 Juni 2021, 15:49 WIB
Seorang Warga Binaan Perempuan (WBP) Lapas Klas II A Pontianak sedang belajar menjahit
Seorang Warga Binaan Perempuan (WBP) Lapas Klas II A Pontianak sedang belajar menjahit /Dika Febriawan/

WARTA PONTIANAK - Lapas Perempuan Kelas II A Pontianak menggandeng lembaga kursus menjahit untuk memberikan pelatihan menjahit kepada para warga binaan agar dapat memberikan keterampilan yang bermanfaat, sehingga lebih produktif.

Baca Juga: Rutan Putusibau Terima 11 Warga Binaan dari Pontianak

Pelatihan menjahit ini diberikan agar saat selesai menjalani hukuman, warga binaan dapat mempraktekkannya untuk mencari pundi- pundi rupiah dan tidak melakukan tindakan kriminal kembali.

Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Perempuan Pontianak Astuti Setiawati, mengatakn kegiatan pelatihan menjahit ini dilaksanakan selama 48 hari dengan peserta yang sebelumnya telah dilakukan seleksi.

“Kegiatan pelatihan menjahit ini akan berlangsung selama 48 hari dan dibagi menjadi 4 sesi teori dan praktek. Sementara peserta dari pelatihan menjahit ini ada 20 WBP, dan kita menggandeng lembaga kursus menjahit Cahyani” ujarnya kepada wartawan pada Sabtu 12 Juni 2021.

Untuk menentukan 20 peserta tersebut, Lapas Klas II A Pontianak terlebih dahulu membuat kusioner untuk WBP dengan mengisi data minat dan bakat, sehingga dari beberapa seleksi tersebut ada beberapa WBP yang minat di bidang  jahit, perikanan, dan tata boga. Dipilihnya pelatihan menjahit karena dinilai memiliki prospek yang bagus untuk kedepannya.

Baca Juga: Seorang Warga Binaan asal Pontianak di Rutan Putussibau Meninggal

“Untuk tahun 2021 kita lakukan pelatihan menjahit karna prospek kedepan yang baik, pelatihan ini juga merupakan upaya peningkatan SDM WBP agar punya keterampilan saat mereka bebas nanti. Disinilah tempat mereka untuk berkonsentrasi dalam melaksanakan pelatihan dan belajar, Insyalaah akan bisa meningkatkan skill/keterampilan mereka,” tambahnya.

Dirinya menambahkan, materi yang akan diberkan diantaranya pembuatan bad cover, spray, gorden dan bordir, karena diminati seluruh lapisan masyarakat, sehingga lebih mudah dalam penjualan produk kedepannya.

Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Pontianak Jaleha Khairan Noor, dirinya berharap dalam pelatihan menjahit ini WBP menjadi manusia produktif dan Lapas Perempuan dapat membuka konveksi.

“Kami tentunya berharap mereka nanti setelah bebas ada bekal di masyarakatan, bisa menjadi contoh, bahwa didalam lapas tidak hanya menghabiskan waktu semata, tapi juga memperbaiki diri untuk menjadi manusia yang produktif.

Dari kegiatan itu, diharapkannya warga binaan dapat menjadi kebanggangaan keluarga, sebelum bebas nanti WBP bisa menabung karena hasil dari penjualan produk hasil karya WBP, akan diberikan upah kepada WBP sebesar 15 persen dari keuntungan.

Baca Juga: Cegah Covid-19, Jam Besuk Warga Binaan di Rutan Kelas II B Mempawah Ditiadakan Saat Idul Fitri

"Semoga setelah kegiatan ini bisa meningkatkat produktifitas dan Lapas Perempuan Pontianak bisa buka konveksi,” tutupnya.****

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x