"Sehingga, dalam bekerja nantinya teknologi tersebut bisa mereka implementasikan," ujarnya.
Hengki menambahkan, secara regulasi nantinya akan diupdate ke publik internasional, apa-apa saja kondisi cuaca yang disampaikan.
Sementara, dari sisi integrasi sistem dengan BMKG, karena BMKG yang akan meliris hasil seluruh cuaca maritim tersebut ke platform mereka.
"Rilis hasil cuaca BMKG itulah yang nantinya akan diambil dan diserap oleh seluruh teman-teman di VTS dan SROP serta kemudian didistribusikan ke pengguna transportasi laut diseluruh Indonesia," ujarnya.***