Sempat Tantang Duel Hingga Prihatin Penganiayaan, Ketua DPD Parpol Ini Soroti Status Ade Armando di Medsos

- 13 April 2022, 02:23 WIB
Ketua DPD Partai Gelora Indonesia Kabupaten Mempawah Maman Suratman, S.Pd.I, M.Sos  dan pegiat media sosial Ade Armando yang babak belur dihajar masa
Ketua DPD Partai Gelora Indonesia Kabupaten Mempawah Maman Suratman, S.Pd.I, M.Sos dan pegiat media sosial Ade Armando yang babak belur dihajar masa /Tangkapan layar media sosial/

WARTA PONTIANAK - Pegiat media sosial Ade Armando dianiaya dalam demo mahasiswa yang berlangsung di depan Gedung DPR RI Senayan, Jakarta Pusat pada Senin 11 April 2022 belum lama ini.

Video Ade Armando babak belur dianiaya pendemo pun viral dan beredar luas di media sosial. Sehingga, tak heran aksi penganiayaan tersebut menjadi sorotan publik yang pro dan kontra.

Baca Juga: Demo Mahasiswa dengan Selusin Tuntutan di DPRD Kalbar, Isinya Begini

Ada masyarakat maupun sebagian besar tokoh politik yang merasa prihatin dan mengutuk keras penganiayaan yang dialami Ade Armando, namun tak sedikit pula masyarakat yang kontra karena wacana pegiat media sosial ini yang terkadang menimbulkan kontroversi.

Menyoroti kejadian pengeroyokan ini, Ketua DPD Partai Gelora Indonesia Kabupaten Mempawah Maman Suratman, S.Pd.I, M.Sos menyebut, bahwa tindakan tersebut sebagai suatu kausalitas, karena ada hubungan sebab akibat, yakni sebagai ungkapan kemarahan publik akibat pernyataan Ade Armando selama ini yang dinilai oleh publik sering menyudutkan kelompok tertentu.

Sehingga menimbulkan keresahan atau kemarahan publik secara luas, terlebih memang ucapannya selama ini sering menyinggung umat Islam khususnya.

Baca Juga: Mahasiswa Bersama Ormas dan Tokoh Masyarakat di Kubu Raya Gelar Aksi Bagikan Takjil

"Saya tidak menampik bahwa beberapa bulan yang lalu sempat viral video tantangan duel sampai mati kepada Ade Armando, tetapi melihat kondisi Ade Armando yang babak belur dihajar massa tentu sebagai manusia saya turut simpati," ujarnya, Rabu 13 April 2022.

Namun dibalik kejadian itu, kata dia, ada pelajaran yang harus dipetik oleh Ade Armando. Berhati-hatilah dalam berbicara dan bertindak di ruang publik, sebab ucapan yang disampaikan di ruang publik tersebut belum tentu membuat orang lain senang, terlebih jika ucapan tersebut bernada hinaan kepada agama, suku atau kelompok tertentu.

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x