Hasil Dari Workshop, Ecobhinneka Muhammadiyah Kalimantan Barat Siapkan Guru Berwawasan Lingkungan

- 16 September 2023, 18:19 WIB
Ecobhinneka Muhammadiyah Kalimantan Barat  gelar workshop
Ecobhinneka Muhammadiyah Kalimantan Barat gelar workshop /Hms/

WARTA PONTIANAK – Ecobhineka Muhammadiyah Kalimantan Barat menggelar kegiatan Workshop Visi Pemimpin Perubahan Untuk Sekolah Yang Harmoni dan Hijau.

Kegiatan ini berlangsung di Hotel Mercure Pontianak, Sabtu 16 September 2023.

Turut hadir dalam pembukaan kegiatan diantaranya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Republik Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat, dan Kepala Sekolah SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan peserta pengalaman dengan membentuk kembali gagasan, tentang literasi keagaman untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pluralisme, toleransi dan keragaman masyarakat lewat aksi – aksi pelestarian lingkungan demi mencapai Visi Pemimpin Perubahan untuk Sekolah yang Harmoni dan Hijau.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Sri Sujiarti mengatakan, sekolah harmoni yang hijau sejalan dengan pemerintah yaitu adiwiyata, sekolah yang peduli lingungan yang sehat, hijau.

“Sekolah adiwiyata adalah sekolah yang nyaman dipandang mata. Bertutur kata yang baik sekaligus menerapkan hal yang baik. Alam adalah bagaian yang tak terpisahkan bagi manusia, artinya kita bisa memanfaatkan alam sekitar,” katanya.

Sekolah dengan menerapkan prinsip perdamaian dan menjaga lingkungan, merupakan cita-cita luhur bangsa. Perdamaian ditengah keberagaman mesti diinisiasi di lingkungan Pendidikan, agar tercipta kerukunan.

“Ketika kerukunan ini tumbuh dan terus dirawat maka akan menjadi agen perdamaian,” tuturnya.

Sementara Kepala Kanwil Kemenag Kalbar, Muhajirin Yanis mengatakan, akan pentingnya konsepsi pendidikan berbasis lingkungan.

Baca Juga: Santri Ganjar Gelar Workshop Bahaya Narkoba dan Bantu Pembangunan Majelis Taklim di Kalbar

“Saya juga punya area lingkungan, Alhamdulillah sudah saya tanami pohon jati. Kegiatan ini sederhana saja, menanam selama 3 tahun secara terus menerus dan Alhamdulillah tumbuh. Penanaman ini dilaksanakan di SD, SMP, SMA, dan Madrasah Aliyah untuk terus berkemajuan dalam upaya penghijauan sekolah. Jadi mudah mudahan konsep konsep ini menjadi nyata,” ujarnya.

Aksi nyata dengan melakukan penanaman pohon merupakan buah gerakan konkrit atas usaha penghijauan. Di beberapa sekolah yang hampir kehilangan pohon ini menjadi suatu evaluasi tegas bahwa pohon bukan terbatas pada objek.

“Pohon merupakan suatu makhluk secara hakikat sama dengan manusia tumbuh hidup dan saling menghidupi,” ujarnya.

Manager Regional Eco Bhinneka Kalimantan Barat, Octavia Shinta Aryani menyampaikan, kegiatan workshop ini berusaha memunculkan gagasan–gagasan dari pembicara dan peserta tentang literasi keagaman.

Baca Juga: Guru Matematika di Mempawah Apresiasi Prodi S2 Matematika Untan Gelar Workshop Merdeka Belajar

Untuk, kata Shinta sapaannya, meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pluralisme, toleransi dan keragaman masyarakat, melalui aksi–aksi pelestarian lingkungan demi mencapai Visi Pemimpin Perubahan untuk Sekolah yang Harmoni dan Hijau yang di dokumentasikan.

Ecobhinneka Muhammadiyah Kalimantan Barat yang memiliki Komunitas Sahabat Eco Bhinneka sudah melakukan aksi nyata seperti Cycling to Religious Sites (CTRS).

"Kegiatan bersepeda ini dilakukan dari rumah-rumah ibadah dengan membagikan bibit pohon beragam dan aksi bepaot dan bekemas sampah pantai," kata Shinta.

"Dengan merawat kerukunan dan menjaga lingkungan, merupakan titik temu antara Ekologi dan Kebhinnekaan ini menjadi semangat misi berdakwah di tengah-tengah perubahan iklim," tambahnya.

Baca Juga: Gelar Workshop Kewirausahaan, Orang Muda Ganjar Kalbar Dorong Milenial Manfaatkan Peluang Usaha

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat, Pabali Musa mengatakan, Kepala Sekolah sudah punya visi misi berkarya nyata bukan kata. Intinya guru-guru lebih meningkatkan peran yang efektif dan meningkatkan suasana yang kondusif di lingkungan yang beragam, tentunya pada siswanya, sehingga lebih harmonis.

"Harmonis itu bukan hanya dalam arti antar etnis, tetapi juga dalam pemikiran dan perbuatan yang harmonis sehingga menunjuka keserasian dan kemudian menimbulkan semangat cinta lingkungan yang hijau," ujarnya.

Pabali Musa mengucapkan terimakasih dan penghargaan tinggi bagi yang mengadakan aktivitas ini.

Baca Juga: Tingkatkan Awareness ESG, CMI selenggarakan Workshop ESG di Kalimantan Barat

"Ada indikator berkemajuan yaitu situasi yang lebih baik dari sebelumnya, nah itu berkemajuan. Tentu dalam tema ini, mengusung tema sekolah yang lebih hijau dan harmonis dari pada sebelumnya," katanya lagi.

Apalagi menjaga alam untuk menghadirkan situasi lingkungan yang rukun, merupakan suatu keniscayaan. Menjadikan agama sebagai rujukan serta mengajak kesalehan lingkungan secara kolektif adalah segmen fundamental dari kehidupan alam semesta. ***

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah