Network
WARTA PONTIANAK – Pondok Kesehatan Pesantren (Poskestren) merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mendorong dan meningkatkan kesehatan masyarakat, yang bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional yang ke-59.
Hal itu dikatakan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kabupaten Kayong Utara, Iwan Dwi Purnomo kepada wartawan, Senin 13 November 2023.
Iwan Dwi Purnomo menegaskan, dasar pelaksanaan pencanangan Poskestren adalah Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Usaha Kesehatan Sekolah.
"Kegiatan Poskestren di Ponpes Tahfizh Baitul Qur'an saat ini merupakan rangkaian kegiatan Hari Kesehatan Nasional ke 59, tentunya dengan tema Tranformasi Kesehatan Untuk Indonesia Maju," katanya.
Tujuan dari kegiatan tersebut, lanjut dia, agar dapat menggambarkan bagaimana keberhasilan tranformasi kesehatan yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, yang berkolaborasi dengan melibatkan semua pihak terkait, agar mampu mendorong dan meningkatkan masyarakat untuk hidup lebih sehat.
Adapun dasar peraturan pembentukan Poskestren, pertama adalah Permenkes No 1 tahun 2013 tentang pedoman penyelenggaraan pembinaan pos kesehatan pesantren.
"Kedua Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Usaha Kesehatan Sekolah antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, menteri kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 6/X/PB/2014, No 73 tahun 2014, No. 41 tahun 2014 dan No. 81 tahun tahun 2014 tentang pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah/madrasah," ujarnya.
Poin penting dalam kegiatan Poskestren adalah, bagaimana tercapainya beberapa tujuan dari kegiatan tersebut, diantaranya meningkatkan jumlah pesantren-pesantren yang menerapkan kebijakan berwawasan kesehatan.
