Pedagang Pasar Rakyat Merugi Puluhan Juta Rupiah, Gara Gara Pemerintah Tak Berani Tertibkan Pasar Liar

- 22 Maret 2024, 00:19 WIB
Kondisi pasar rakyat di Sukadana yang sepi pengunjung
Kondisi pasar rakyat di Sukadana yang sepi pengunjung /Julizal/

WARTA PONTIANAK – Mengaku telah menghabiskan modal sebesar Rp15 juta, dan tiga ekor sapi yang dijual untuk dijadikan modal, Kepala Pasar Rakyat Sukadana, David mengancam akan berhenti berjualan jika pemerintah tak segera tertibkan pasar-pasar liar yang berada di dua lokasi di Sukadana.

"Selama enam bulan ini, sapi sudah tiga ekor, uang Rp 15 juta habis. Kenapa sampai habis seperti itu, karena selalu mengganti barang (dagangan sayur) yang tak terjual lantaran busuk dan rusak," ungkap David kepada wartawan, Kamis 21 Maret 2024.

Selain itu, dikatakan David, tak adanya ketegasan pemerintah untuk menertibkan pasar - pasar liar yang berada diluar pasar rakyat.

Padahal diakui David, pemerintah berjanji akan segera menertibkan pasar - pasar liar yang berada di luar pasar yang disiapkan pemerintah. Namun sampai saat ini, janji penertiban tersebut tak kunjung terealisasi.

"Janjinya pasti ditertibkan. Itu pak Pj Bupati yang ngomong. Namun jika ditertibkan terlalu lama, modal kita tidak mampu bertahan lama. Kalau memang pemerintah tidak ada respon, tidak bisa ambil kebijakan, maka saya habis lebaran ini istirahat dulu jualan," terang dia.

David yang menempati pasar Rakyat selama 6 bulan ini mengaku, sebelumnya ia berhasil mengajak sekitar 18 pedagang agar mau mengisi pasar rakyat yang sudah bertahun tahun kosong. Namun janji pemerintah untuk menertibkan pasar diluar, hanya isapan jempol.

Baca Juga: Pedagang Teriak, Pasar Rakyat Sukadana Sepi Pembeli

"Kita hanya dijanjikan terus. Cuma kalau terlalu lama ditertibkan, pedagang yang ada di pasar rakyat ini ujung-ujunya tidak mampu bertahan, lantaran pembeli tidak ada. Apalagi, dari sekitar 18 pedagang, yang tersisa hanya 5 pedagang yang masih bertahan. Ini pun yang bertahan masih berharap pasar yang masih kocar kacir diluar itu bisa ditertibkan, dan dijadikan satu di pasar rakyat," ungkapnya.

Saat ini Pemerintah Kabupaten Kayong Utara terkesan tak memiliki kemampuan untuk menata para pedagang yang ada.

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x