Network
WARTA PONTIANAK – Musibah kecelakaan antara kapal tongkang dan KMP feri Kubu Raya pada Jumat malam di Olak Olak Kubu, Kabupaten Kubu Raya, diduga kuat karena adanya misskomunikasi antara tugboat penarik tongkang dan kapal Feri.
Komandan Pos (Danpos) SAR Kayong Utara, Akhyar mengungkapkan, kemungkinan terbesar penyebab kecelakaan tersebut terjadi, karena adanya misskomunikasi antara tugboat dan kapal feri.
"Misskomunikasi antara kapal feri dan tagboat," ungkapnya melalu pesan Whatsapp, Sabtu 6 April 2024.
Ia lantas menjelaskan bagaimana misskomunikasi kedua pihak bisa terjadi. Saat itu, kondisi arus dan faktor lain diduga kuat menjadi penyebab salah satu pihak harus merubah jalur yang semula telah disepakati.
"Di dalam berkomunikasi via radio, pasti ada kesepakatan jalur, bisa karena tiba tiba kondisi arus dan lain lain, sebelah pihak merubah kesepakatan jalur sedangkan pihak satunya sudah tidak bisa merubah jalur karena kondisi arus dan lain lain," ungkapnya.
Ia juga menrincikan bahwa tidak mungkin kedua belah pihak antara kapal feri dan tugboat yang menarik tongkang tidak mengetahui keberadaan satu sama lainnya, karena menurutnya, komunikasi radio pendek atar kapal selalu terhubung 24 jam nonstop.
Baca Juga: Kapal Feri Tujuan Teluk Batang Tabrakan dengan Tongkang, Penumpang Panik dan Kendaraan Rusak
"Pasti, 24 jam nonstop mereka monitor (radio pendek di kapal masing-masing), di kapal sudah ada lampu petunjuk. Pasti saling mengetahui satu sama lain, apalagi posisi tugboat berjalan," tukas Ahyar.
Saat ini KMP Kubu Raya telah sampai di dermaga Teluk Batang, dan tak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, hanya beberapa kendaraan yang mengalami kerusakan akibat dari kecelakaan tersebut. ***
