Sayangnya, usai mendapat perlakuan kasar itu dan hampir tak sadarkan diri. dia masih mendapat perlakuan tidak mengenakan, seperti dimaki dan dilempar menggunakan botol. Menurut perhitungan dia, ada sekitar enam atau tujuh orang aparat yang tidak berseragam maupun berseragam memukulnya.
Baca Juga: Menag RI Dukung Kecaman Kemenlu RI Terkait Pernyataan Presiden Perancis
Dalam kondisi setengah sadar tersebut, Winda kemudian dapat bantuan dari seorang peserta aksi dan beberapa tim medis. Namun, nasib yang sama terjadi pada rekannya yang akan menolongnya ini.
" Untungnya kawan itu bisa ngamankan saya sampai kebawa samping sekre. Kawan yang bantu kenak pukul, bahkan tim medis satu orang kenak pukul demi bantu saya," ungkapnya.
Dalam berita sebelumnya, Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Donny Charles Go mengatakan Kapolda Kalbar melakukan pertemuan dengan Rektor Untan. Pertemuan itu membahas dua mahasiswa yang sempat dilarikan ke ruamh sakit Bhayangkara Anton Soedjarwo pasca aksi demo di Digulis Untan.
Baca Juga: 2 Orang di Gereja Nice Prancis Dikabarkan Tewas saat Terjadi Serangan Pisau
“Setelah aksi demo kemarin, memang ada dua mahasiswa yang dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara. Informasi ini yang ingin bapak Kapolda sampaikan langsung kepada rektor,” jelasnya
Donny mengatakan dua mahasiswa tersebut mengalami keluhan sakit berupa mual, pusing dan muntah, serta gejala lain. Setelah dilakukan pemeriksaan awal dan CT scan terhadap salah satu mahasiswa, hasil menunjukkan tidak ada cidera atau pendarahan di bagian kepala.
“Ada beberapa tes yang dilakukan dari penanganan pertama hinga CT scan. Hasilnya tidak ditemukan adanya cidera atau pendarahan,” jelas Donny.
Selanjutnya terhadap mahasiswa tersebut dilakukan tes widal yang mana didapatkan hasil mengalami sakit typus. (***)