Soroti Kremasi Jenazah Bertarif Puluhan Juta Rupiah, Legislator : Keluarga yang Berduka Diperas

24 Juli 2021, 16:10 WIB
Ilustrasi pemakaman jenazah Covid-19. /BPBD Sleman

WARTA PONTIANAK - Pengembangan penyelidikan kasus dugaan pemerasan kremasi jenazah terus dilakukan oleh pihak kepolisian akhir-akhir ini.

Guna mengungkap para pelaku pemerasan kasus kremasi jenazah, Polres Metro Jakarta Barat pun telah memeriksa tujuh orang saksi hingga Sabtu 24 Juli 2021.

Seperti diketahui, kasus dugaan kremasi jenazah ini menjadi sorotan publik beberapa waktu lalu, karena sempat viral di jagad maya. Sehingga, tak heran banyak pihak yang mengutuk keras para pelaku. Salah satunya, adalah Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta. 

Sebelumnya, Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menyebut, bahwa ia telah mendapatkan laporan mengenai biaya tarif kremasi jenazah Covid-19 dengan harga tinggi, yakni berkisar antara Rp45 juta hingga Rp65 juta.

Baca Juga: Penyelidikan Kasus Dugaan Pemerasan Kremasi Jenazah, Polisi Periksa Tujuh Saksi

"Apabila ingin mengkremasi jenazah keluarganya yang terinfeksi Covid-19. Keluarga yang sedang berduka diperas untuk mengeluarkan sejumlah uang bertarif puluhan juta rupiah," ujarnya.

Ia menjelaskan, laporan yang diterimanya berasal dari seorang warga Jakarta Barat yang bernama Martin. 

"Martin bercerita, bahwa ia dikenakan tarif tinggi atau diatas harga normal ketika akan mengkremasi jenazah ibunya yang terinfeksi Covid-19. Tawaran itu, berasal dari oknum petugas Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta," ujarnya.

Baca Juga: Mulai Penyelidikan! Polisi Periksa Dua Orang terkait Kasus Pemerasan Kremasi Jenazah

Untuk itulah, legislator dari PDI Perjuangan ini meminta agar para pengusaha krematorium tidak memanfaat situasi pandemi Covid-19 dengan menaikan biaya kremasi jenazah.

"Saya minta tolong kepada para pengusaha. Ya sadar diri lah kondisi republik ini khususnya Jakarta memang sedang force majeur," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Suzi Marsitawati membenarkan ada keluhan dari warga soal tingginya harga paket kremasi jenazah.

Meski demikian, ia mengklarifikasi dan memastikan tidak ada satu orang pun petugas Palang Hitam Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta yang mengantarkan jenazah Covid-19 untuk kremasi hingga keluar Ibu Kota.

Suzi mengatakan permintaan pelayanan pemakaman di Jakarta saja sudah tinggi, sehingga tidak ada petugas dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI yang mengantar jenazah untuk kremasi.

"Kami telah menelusuri bahwa pada tanggal 12 Juli 2021, petugas kami tidak ada yang mengantar jenazah kremasi ke luar Jakarta," ujarnya.***

Editor: Yuniardi

Tags

Terkini

Terpopuler