Doni Monardo Minta Pelindung Alami Tsunami di Nusakambangan Dirawat

- 5 Desember 2020, 17:58 WIB
Kepala BNPB Doni Monardo saat berada di kapal untuk meninjau lokasi penahan tsunami di Nusakambangan
Kepala BNPB Doni Monardo saat berada di kapal untuk meninjau lokasi penahan tsunami di Nusakambangan /Humas BNPB/

WARTA PONTIANAK - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengunjungi kawasan konservasi alam yang berada di Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Doni ingin memastikan bahwa beberapa jenis tanaman yang dapat menjadi ‘pondasi alami’ dari adanya potensi tsunami dari selatan Jawa tersebut terjaga dan berfungsi dengan baik. Sebab, keberadaan Pulau Nusakambangan hingga saat ini sangat strategis sebagai barrier bagi keselamatan warga di Cilacap.

“Bagian selatan Nusakambangan ini harus betul-betul dalam posisi perawatan yang optimal. Karena Nusakambangan ini adalah barrier bagi keselamatan warga di Cilacap, dengan jumlah penduduk dua juta orang,” jelas Doni dalam keterangan tertulis yang diterima Warta Pontianak, Sabtu 5 Desember 2020.

Baca Juga: Pengiriman Logistik Penanganan Darurat Erupsi Ili Lewotolok, Chinook BNPB Diefektifkan

Menurut hasil penelitian dan kajian lebih lanjut, Pulau Kambangan menjadi benteng bagi wilayah Cilacap ketika terjadi gempabumi yang memicu peristiwa Tsunami Pangandaran 2006 silam.

Padahal, berdasarkan hasil catatan ilmiah dari berbagai pakar, gelombang tsunami yang menghantam wilayah Nusakambangan pada waktu itu mencapai ketinggian antara 15 sampai 22 meter.

"Kalau tidak ada Pulau Nusakambangan, maka pada tahun 2006 yang lalu, mungkin sebagian besar kawasan di Cilacap yang penduduknya termasuk paling padat itu akan terdampak,” kata Doni.

Baca Juga: Erupsi Gunung Ili Lewotolok, BNPB Kirim Bantuan Masker dan Lampu Garam

Doni menambahkan, kendati pusat episentrum berada di Pangandaran, ternyata juga menimbulkan kerusakan di bagian selatan Nusakambangan. Ada beberapa vegetasi alami di sana yang hancur setelah diterjang gelombang tsunami.

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x