Network
WARTA PONTIANAK - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan bahwa guguran lava pijar Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncur hingga sejauh 700 meter ke arah Kali Krasak dan Boyong pada Selasa 9 Februari 2021.
Baca Juga: Warga Berhamburan Keluar Rumah saat Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas
Menurut pengamatan BPPTKG, Gunung Merapi dari pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB, enam kali meluncurkan guguran lava pijar.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menerangkan, selama periode pengamatan itu Merapi sudah mengalami 25 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-20 mm selama 10-90 detik, 11 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-8 mm selama 4-8 detik, dan satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 70 mm selama 19 detik.
Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Aktif, Dua Kali Ada Guguran Material Berjarak Luncur 600 Meter
Adapun selama periode pengamatan, kawah Merapi mengeluarkan asap putih dengan intensitas sedang hingga tebal setinggi 50 meter dari atas puncak kawah.
Sebelumnya, periode pengamatan Senin (8/2/2021) pada pukul 18.00 sampai 24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat 12 kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Guguran lava dan awan panas Merapi diperkirakan berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Baca Juga: Pantau Gunung Merapi, BPBD: Banyak Terdapat Material Longsoran Baru
