Polisi Dinilai Salah Kaprah tentang Terorisme Ada di Masjid, Fadli Zon Sependapat dengan Jusuf Kalla

- 29 Januari 2022, 16:17 WIB
Anggota DPR RI Fadli Zon. //dpr.go.id/DPR /
Anggota DPR RI Fadli Zon. //dpr.go.id/DPR / /

WARTA PONTIANAK - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla belum lama ini mengatakan bahwa masjid bukan sebagai tempat penyebaran paham radikalisme dan ekstremisme.

Pernyataan itu pun, kemudian mendapatkan dukungan dan disetujui oleh politisi Partai Gerindra Fadli Zon.

 

Seperti diketahui, Jusuf Kalla mengungkapkan keberatannya dengan rencana Polri untuk melakukan pemetaan terhadap masjid. Pemetaan tersebut dilakukan Polri dengan alasan untuk mencegah penyebaran paham radikalisme dan ekstremisme.

Baca Juga: Belasan Murid SD di Buton Dihukum Mengunyah Sampah oleh Oknum Gurunya, Orang Tua Lapor Polisi

Jusuf Kalla pun mengkritik kebijakan tersebut. Ia menilai, tidak pernah ada radikalisme atau aksi membuat kekacauan terhadap negara yang bersumber dari masjid.

Namun, Jusuf Kalla menyarankan, daripada memetakan masjid, lebih baik polisi memetakan kontrakkan karena kontrakan sering menjadi tempat pembuatan bom kelompok teroris.

"Kalau begitu masalahnya ya periksa semua rumah kontrakan karena di situ yang bikin bom. Tidak pernah ada di baiat, di masjid macam-macam," katanya usai salat Jumat dan silaturahmi dengan Pengurus Masjid Al-Markaz Al-Islam di Makassar, Jumat, 28 Januari 2022 dikutip dari YouTube TAWAF TV.

Baca Juga: Fortuner di Parkiran Masjid Kabur saat Ditegur Warga, Diduga Pasangan Dalam Mobil Berbuat Mesum

Fadli Zon pun mengamini ucapan Jusuf Kalla itu. Ia menyampaikan pendapat yang sama dengan Jusuf Kalla.

"Betul sekali Pak JK. Tak ada radikalisme atau ekstremisme di masjid sehingga harus dipetakan," ucap Fadli Zon melalui akun Twitter pribadinya pada 29 Januari 2022.

Sebelumnya, rencana Polri melakukan pemetaan masjid telah diungkapkan oleh Brigjen Polisi Umar Effendi di acara Optimilisasi Islam Wasathiyah dalam Mencegah Ekstremisme dan Terorisme yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Rabu 26 Januari 2022.

“Kemarin kita juga sepakat dalam diskusi mapping (pemetaan) masjid, Pak. Mohon maaf,” kata Umar di acara itu yang ditayangkan di kanal Youtube Official TVMUI secara langsung.

Baca Juga: Seorang Pria Pura-pura jadi Korban Tabrak Lari, Modus Kejahatan Baru

“Masjid warnanya macam-macam ada yang hijau, ada yang keras, ada yang semi keras dan sebagainya. Ini jadi perhatian kita semua,” kata Umar.

Umar Effendi menambahkan, perkembangan paham ekstremisme dan radikalisme di Indonesia tidak lepas dari perkembangan situasi di global dan regional.

"Salah satunya kondisi di Afghanistan di mana kemenangan Taliban dianggap sebagai kemenangan umat Islam yang secara langsung maupun tidak, berpotensi menimbulkan simpati dari kelompok radikal termasuk di Indonesia," katanya.

Disclaimer : sebelumnya artikel ini telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul Fadli Zon Satu Suara dengan Jusuf Kalla, Polisi Salah Kaprah soal Terorisme Ada di Masjid.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x