Siap-siap, Pemerintah dan Perusahaan akan Dikenakan Biaya saat Menggunakan Layanan Twitter

- 4 Mei 2022, 23:29 WIB
Elon Musk isyaratkan jadikan Twitter sebagai platform berbayar.
Elon Musk isyaratkan jadikan Twitter sebagai platform berbayar. /REUTERS

WARTA PONTIANAK - Bagi pemerintah dan perusahaan kemungkinam harus membayar biaya langganan jika ingin menggunakan layanan Twitter.

Bos baru Twitter, Elon Musk menyebutkan
bayaran yang dikenakan kepada pemerintah atau perusahaan hanya "sedikit" dan menjadi cara untuk menumbuhkan pendapatan Twitter yang tertinggal jauh di belakang dari pesaing media sosial lainnya seperti Meta.

Baca Juga: Gawat, 453 Warga Beijing China Tertular COVID-19

"Twitter akan selalu gratis untuk pengguna biasa, tetapi mungkin sedikit biaya untuk pengguna komersial/pemerintah," kata Musk dalam sebuah cuitan dilansir dari Reuters, Rabu 5 Mei 2022.

Dalam cuitannya tersebut Elon Musk mengatakan "Beberapa pendapatan lebih baik daripada tidak sama sekali!".

Twitter secara resmi menolak untuk berkomentar menanggapi cuitan sang CEO Tesla itu.

Baca Juga: Ditinggal Pacar Bulenya Saat Berada di Malaysia, Yuks Simak Cerita Lucinta Luna

Elon Musk pada pekan lalu sempat mengatakan kepada bank- bank bahwa ia akan mencari cara baru untuk memonetisasi cuitan dan melakukan perombakan pada pendapatan eksekutif di Twitter untuk memangkas biaya pengembangan layanan.

Musk juga mengatakan kepada bank bahwa dia berencana mengembangkan fitur untuk menumbuhkan pendapatan bisnis, termasuk cara baru menghasilkan uang dari tweet yang berisi informasi penting atau menjadi viral.

Pada Met Gala tahunan di New York, Senin 2 Mei 2022 Elon Musk mengatakan jangkauan Twitter saat ini hanya "ceruk", dan dia ingin persentase negara yang jauh lebih besar untuk berada di dalamnya.

Ada banyak perubahan sebenarnya yang dia inginkan di dalam Twitter dan itu semakin menjadi jelas sejak ia menjadi pemilik saham terbesar Twitter di awal April 2022.

Saran- saran itu disampaikannya lewat cuitan yang akhirnya dihapus.

Adapun beberapa saran yang dimaksud seperti perubahan layanan berlangganan premium Twitter Blue terdiri dari pemangkasan harga hingga larangan iklan serta opsi pembayar menggunakan aset kripto berupa dogecoin.

Tak lama dari cuitan itu, nampaknya Elon ingin mengembangkan Twitter dengan cara berbeda.

Baca Juga: Selandia Baru Resmi Mundur di Ajang Piala Thomas Cup 2022, Ini Negara Penggantinya

Ia pun menawarkan dan akhirnya mendapatkan kesepakatan untuk membeli perusahaan berlogo burung biru itu seharga 44 miliar dolar AS atau saat itu setara Rp634 triliun.***

Editor: Faisal Rizal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x