Network
WARTA PONTIANAK - Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Kilang Langit Biru Cilacap (KLBC) menghasilkan Minyak Hidrokarbon Ringan (Mogas) 92 Pertamax yang ramah lingkungan berkapasitas produksi 21.500 barrel per hari atau setara 1,2 juta kiloliter per tahun.
Ini dikatakannya saat peresmian kilang yang memiliki nilai investasi 392 juta US Dollar itu. Dalam kesempatan tersebut, Nicke memaparkan bahwa KLBC menghasilkan Minyak Hidrokarbon Ringan (Mogas) 92 Pertamax yang ramah lingkungan berkapasitas produksi 21.500 barrel per hari atau setara 1,2 juta kiloliter per tahun.
“Kilang itu sangat penting untuk mengurangi impor BBM senilai Rp 10 triliun per tahun, meningkatkan Gross Domestic Product Nasional 0,12 persen, membuka lapangan kerja sebanyak 3.000 orang saat proyek berlangsung, dan produk yang ramah lingkungan, yakni Ron 92 Euro 4,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Warta Pontianak, Sabtu, 12 Desember 2020.
Baca Juga: Pertamina Operasikan SPBU Listrik Pertama di Indonesia
Dia menjelaskan, KLBC merupakan kilang yang menyuplai BBM untuk wilayah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta, serta Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 41,52 persen, melampaui target pemerintah 30 persen.
“Bagi Pertamina, KLBC juga mampu menaikkan gross margin kilang sebesar Rp 6,5 miliar per hari dan meningkatkan budaya safety pekerja yang mencapai 17 juta jam kerja aman,” ucap Nicke.
Melalui peresmian itu, KLBC menjadi kado terbaik HUT ke-63 Pertamina tahun 2020.
Baca Juga: Fokus Pemerataan Energi, Pertamina Dirikan 14 SPBU 3T di Kalimantan
“Hal ini menjadi prestasi bersama untuk bangsa serta menjadi wujud kesiapan Pertamina sebagai lokomotif penggerak ekonomi nasional. Di sisi lain, KLBC juga menjadi multiplier effect karena manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat,” tuturnya.
