Jangan Mengkhususkan Puasa di Bulan Rajab, Ini Penjelasannya

8 Maret 2021, 05:35 WIB
Puasa Rajab salah satu puasa yang disunahkan dalam ajaran Islam /en.alkawthartv.com

WARTA PONTIANAK - Banyak dari sebagian kalangan umat Islam mengamalkan puasa khusus di Bulan Rajab. Namun ada juga dari kalangan umat yang menolak untuk melakukan amalan puasa khusus tersebut, dengan argumentasi bahwa tak ada tuntunan dari Nabi berdasarkan dalil-dalil yang shahih untuk dijadikan rujukan.

Baca Juga: Hukum Puasa Rajab Sebulan Penuh, Bid'ah?

Dilansir muslim.or.id Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, tidak ada tuntunan dari Nabi Muhammad mengenai puasa khusus di bulan Rajab.

“Adapun mengkhususkan bulan Rajab dan Sya’ban untuk berpuasa pada seluruh harinya atau beri’tikaf pada waktu tersebut, maka tidak ada tuntunannya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat mengenai hal ini," kata Syaikhul dikutip dari Majmu’ Al Fatawa, 25/290-291.

Kendati memang terdapat dalam hadits yang shahih (riwayat Bukhari dan Muslim) yang menjelaskan bahwa Nabi biasa banyak berpuasa, tetapi di bulan Sya’ban, bukan bulan Rajab. Nabi Muhammad dalam setahun tidaklah pernah banyak berpuasa (Sunnah) dalam satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban, jika hal ini dibandingkan dengan bulan Ramadhan.

Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, melakukan puasa khusus di bulan Rajab, sebenarnya itu semua adalah berdasarkan hadits yang seluruhnya lemah (dho’if), bahkan maudhu’ (palsu).

Baca Juga: Berikut Doa Malaikat di Bulan Rajab untuk Umat Muslim

Para ulama tidak pernah menjadikan hadits-hadits lemah itu sebagai sandaran. Bahkan hadits-hadits yang menjelaskan keutamaannya adalah hadits yang maudhu’ (palsu) dan dusta.

Dalam satu riwayat sejumlah sahabat juga pernah melarang berpuasa pada seluruh hari di bulan Rajab, karena dikhawatirkan akan sama dengan puasa di bulan Ramadhan.

Hal ini pernah dicontohkan oleh Umar bin Khattab. Ketika bulan Rajab, Umar pernah memaksa seseorang untuk makan (tidak berpuasa), lalu beliau katakan, لَا تُشَبِّهُوهُ بِرَمَضَانَ

Artinya “Janganlah engkau menyamakan puasa di bulan ini (bulan Rajab) dengan bulan Ramadhan,” perkataan Umar yang dikutip dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah lalu dimuat dalam Majmu’ Al Fatawa, 25/290.

Sementara mengenai perintah Nabi Muhammad untuk berpuasa di bulan-bulan haram yaitu bulan Rajab, Dzulqo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, menurut Syaikhul Islam maka itu adalah perintah untuk berpuasa pada empat bulan tersebut, bukannya mengkhususkan untuk berpuasa pada bulan Rajab saja.

Dalam satu riwayat Imam Ahmad (Hambali) juga pernah mengatakan, “Sebaiknya seseorang tidak berpuasa (pada bulan Rajab) satu atau dua hari”.

Begitu juga dengan Imam Asy Syafi’i mengatakan “Aku tidak suka jika ada orang yang menjadikan menyempurnakan puasa satu bulan penuh sebagaimana puasa di bulan Ramadhan.” Beliau berdalil dengan hadits ‘Aisyah yaitu ‘Aisyah tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh pada bulan-bulan lainnya sebagaimana beliau menyempurnakan berpuasa sebulan penuh pada bulan Ramadhan. (Latho-if Ma’arif, 215).

Ringkasnya, berpuasa penuh di bulan Rajab itu terlarang jika memenuhi tiga point berikut:

1. Jika dikhususkan berpuasa penuh pada bulan tersebut, tidak seperti bulan lainnya sehingga orang-orang awam dapat menganggapnya sama seperti puasa Ramadhan.

2. Jika dianggap bahwa puasa di bulan tersebut adalah puasa yang dikhususkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana sunnah rawatib (sunnah yang mengiringi amalan yang wajib).

Baca Juga: Berikut Bacaan Niat Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya

3. Jika dianggap bahwa puasa di bulan tersebut memiliki keutamaan pahala yang lebih dari puasa di bulan-bulan lainnya.***

Editor: Faisal Rizal

Tags

Terkini

Terpopuler