Anak Anda Kebiasaan Mengisap Jari? Ini Cara Mencegahnya

22 April 2021, 17:21 WIB
Ilustrasi anak mengisap jari /Klikdokter/

WARTA PONTIANAK - Anak-anak memiliki beberapa kebiasaan buruk yang dapat memengaruhi kondisi rongga mulutnya. Salah satunya adalah mengisap jari.

Orangtua perlu tahu, masa kanak-kanak merupakan masa pertumbuhan. Apa pun yang dilakukan akan memberikan pengaruh bagi pertumbuhan anak-anak.

Kebiasaan buruk itu sendiri dibagi dalam beberapa kelompok, salah satunya adalah compulsive oral habit.

Compulsive oral habit adalah kebiasaan yang sulit dihilangkan, tetapi dapat berhasil dilakukan bila dilatih menghentikannya secara terus-menerus.

Berfokus kepada kondisi dalam rongga mulut, salah satu kebiasaan tidak baik yang sering dilakukan bayi atau anak-anak adalah mengisap jari, mengisap bibir, menggigit kuku, mendorong lidah ke depan, dan menggertakan gigi saat tidur (bruxism).

Baca Juga: Cegah Virus Corona Mutasi Baru pada Anak Cukup dengan Susu

Masalah yang Disebabkan Kebiasaan Mengisap Jari

Di antara kebiasaan-kebiasaan tersebut, yang paling sering dilakukan bayi atau anak-anak adalah mengisap jari.

Bahkan, penelitian menyebutkan, seratus persen anak pada tahun pertamanya memiliki kebiasaan memasukkan jari ke mulut dan mengisapnya.

Jika kebiasaan ini terus dilakukan dalam waktu dan durasi yang lama, dapat timbul dampak buruk bagi kondisi rongga mulut.

Gigi anak akan terlihat bercelah, berjejal, langit-langit mulut akan meninggi, seta membuat kondisi gigi atas dan bawah memiliki hubungan rahang yang terbuka (open bite).

Hal yang dapat memicu anak melakukan kebiasaan mengisap jari adalah kurang puasnya ia saat menerima ASI.

Kemungkinan hal tersebut disebabkan karena ASI yang keluar terlalu sedikit atau kesibukan orangtua yang membuatnya sulit menyusu secara langsung.

Akibatnya, anak akan mencari sesuatu yang mudah untuk dia isap, yaitu jari. Dengan mengisap jari, anak juga mengalami perasaan yang senang dan aman.

Apabila kondisi tersebut dibiarkan terlalu lama, akan muncul tekanan langsung dari jari yang membebani bibir dan pipi.

Tekanan tersebut berisiko membuat lengkung rahang berubah menjadi berbentuk huruf “V” dengan ukuran sempit dan dalam.

Tidak hanya itu, bentuk wajah anak juga dapat berubah menjadi kurang proporsional karena adanya tekanan berlebih pada rongga mulut.

Baca Juga: Ini Beberapa Inspirasi Camilan Sehat Untuk Anak Agar Betah di Rumah

Cara Menghilangkan Kebiasaan Mengisap Jari Anak

Untuk menghilangkan kebiasaan buruk ini, dokter gigi dapat menyarankan perawatan intraoral dan ekstraoral.

Dokter gigi juga dapat memberikan edukasi kepada anak untuk tidak melakukan kebiasaannya itu.

Perawatan ekstra oral yang dapat dilakukan adalah memberikan finger guard atau elbow guard.

Finger guard yang digunakan pada jari akan membuat anak tidak nyaman saat mengisapnya.

Sementara itu, elbow guard akan memberikan tarikan supaya siku kembali dalam posisi lurus sehingga anak tersebut melepaskan jarinya dari mulut

Untuk perawatan intraoral, dokter gigi dapat menggunakan alat ortodontik lepasan yang bernama tongue crib.

Alat tersebut memiliki garis pada bagian dalam rongga mulut yang berfungsi menahan jari agar tidak dapat masuk ke mulut anak.

Baca Juga: Ini 7 Gangguan Pencernaan pada Anak yang Wajib Diketahui Orangtua

Beberapa alat, baik ekstraoral maupun intraoral, hanya merupakan metode yang membantu menghilangkan kebiasaan buruk.

Namun, keberhasilan perawatan akan bergantung kepada anak itu sendiri dan dukungan dari orangtuanya.

Nasihat ataupun perhatian yang diberikan kepada anak tersebut soal kebiasannya akan lebih efektif jika diberikan terus menerus setiap hari.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: dokter

Tags

Terkini

Terpopuler